Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Jurnalis Al Jazeera Dibebaskan seusai Diculik Israel 12 Jam, Ungkap Dipukuli hingga Disiksa IDF

Koresponden Al Jazeera, Ismail al-Ghoul telah dibebaskan setelah diculuk selama 12 jam oleh tentara Israel.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Jurnalis Al Jazeera Dibebaskan seusai Diculik Israel 12 Jam, Ungkap Dipukuli hingga Disiksa IDF
Twitter
Koresponden Al Jazeera, Ismail al-Ghoul yang Ditangkap IDF selama 12 Jam 

"Tentara Israel membuat daftar tuduhan bahwa mereka sedang mencari orang-orang yang dicari di dalam kompleks tersebut tetapi sejauh ini belum memberikan bukti substansial untuk membenarkan apa yang terjadi di dalam al-Shifa,” kata Mahmoud.

Rumah Sakit Al-Shifa merupakan yang terbesar di Jalur Gaza.

Saat ini rumah sakit tersebut juga menjadi tempat para jurnalis melaporkan serangan Israel selama lebih dari lima bulan di Gaza.

Al-Ghoul mengungkapkan Israel telah melepaskan tembakan ke RS Al-Shifa sebelum melakukan penangkapan.

Tujuannya agar tidak ada yang pergi dan meninggalkan RS Al-Shifa.

Kementerian Kesehatan Gaza juga mengatakan pasukan Israel meluncurkan rudal dan melepaskan tembakan ke salah satu gedung rumah sakit.

Serangan rudal Israel ini menyebabkan warga yang berada di Rumah Sakit Al-Shifa menjadi korban.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Jaringan Media Al Jazeera menuntut pembebasan Al-Ghoul.

Mereka menuntut pertanggung jawaban Israel atas keselamatan para jurnalis.

Menurut mereka, penangangkapan ini merupakan taktik intimidasi terhadap jurnalis agar tidak menyiarkan kejahatan yang dilakukan Israel di Gaza.

“Jaringan tersebut menekankan bahwa penargetan ini berfungsi sebagai taktik intimidasi terhadap jurnalis untuk menghalangi mereka melaporkan kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza,” bunyi pernyataan tersebut.

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Institut Pers Internasional (IPI) juga mengutuk penangkapan al-Ghoul.

Kedua organisasi ini menyebut jika jurnalis berperan penting dalam memberitakan apa yang terjadi di Gaza.

"Jurnalis memainkan peran penting dalam perang. Mereka adalah mata dan telinga yang kita perlukan untuk mendokumentasikan apa yang terjadi, dan dengan setiap jurnalis terbunuh, setiap jurnalis ditangkap, kemampuan kita untuk memahami apa yang terjadi di Gaza berkurang secara signifikan,” kata Jodie Ginsberg, CEO CPJ, kepada Al Jazeera.

Konflik Palestina vs Israel

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas