Oxfam: Israel Perburuk Krisis Kemanusiaan, Halangi Pengiriman, Truk-truk Ditahan Berminggu-minggu
Truk bantuan Gaza menghadapi penundaan 20 hari dengan cara yang disengaja oleh Israel kata laporan dari Oxfam.
Penulis: Muhammad Barir
Tindakan militer Israel juga telah menciptakan krisis yang “hanya negara Israel yang dapat memperbaikinya,” kata Abi Khalil.
Laporan tersebut menyatakan bahwa “Israel tidak memberikan tempat yang aman di Gaza di tengah banyaknya pengungsian yang dilakukan secara paksa dan sering kali terjadi pada hampir seluruh penduduk,” sehingga menghambat distribusi bantuan dan penyediaan layanan publik yang penting oleh lembaga-lembaga kemanusiaan.
Oxfam menyatakan bahwa serangan Israel “tidak proporsional dan tidak pandang bulu terhadap aset sipil dan kemanusiaan” – termasuk manusia, tenaga surya, air, pembangkit listrik dan sanitasi, rumah sakit, konvoi bantuan, dan gudang – bahkan ketika aset-aset ini telah ditandai untuk dilindungi.
“Kami sangat frustrasi karena ketidakberdayaan dan ketidakmampuan kami untuk memberikan bantuan yang cukup ke Gaza. Selama beberapa minggu pertama, kami berhasil mendapatkan apa yang kami bisa dari pasar lokal. Sekarang hampir tidak ada apa-apa,” kata Celine Maayeh, petugas advokasi dan penelitian di Juzoor untuk Kesehatan dan Pembangunan Sosial.
Serangan kekerasan Israel di Gaza terus berlanjut hingga dini hari tanggal 18 Maret, tentara melakukan penggerebekan baru di Rumah Sakit Al-Shiafa, kementerian kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan tersebut menyebabkan sejumlah syuhada dan terluka dan siapa pun yang mencoba untuk bergerak menjadi sasaran peluru penembak jitu dan quadcopter.”
Jadi pertama-tama terjadi “kebakaran” di rumah sakit Al shifa dan kemudian ketika warga sipil hendak melarikan diri, mereka ditembaki oleh tentara Israel.
(Sumber: The Cradle)