Zelensky: Rusia Bombardir Sumy Dengan 200 Bom Berpemandu Sejak Maret
Rusia semakin garang menyerang wilayah-wilayah Ukraina, saat ini ingin merebut wilayah Oblast Sumy.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Rusia semakin garang menyerang wilayah-wilayah Ukraina, saat ini ingin merebut wilayah Oblast Sumy.
Presiden Uraina Volodymyr Zelensky mengakui hal itu saat pidato di Selasa (19/3/2024) malam.
Dikutip dari Ukrainska Pravda, Zelensky mengatakan sejak awal Maret, perbatasan Oblast Sumy telah 'dihadiahi' bom berpemandu yang memiliki daya ledak tinggi.
Jumlahnya tidak main-main, bom-bom yang dibawa melalui jet tempur SU-34 dan SU-35 tersebut sudah sekitar 200 bom yang dijatuhkan.
Baca juga: Pasukan NATO Sudah Terlibat dalam Perang Rusia, Turun ke Ukraina Sebagai Sukarelawan
Seperti dilaporkan oleh sebuah media Amerika Serikat, bom berpemandu tersebut adalah FAB-1500, bom luncur seberat 1,5 ton yang bisa diarahkan ke sasaran dan bisa menghancurkan gedung bertingkat beserta isinya.
Sementara Russia Today mengabarkan bahwa Vladimir Putin memang sedang getol menjatuhkan bom luncur.
Namun bom tersebut adalah FAB-500, penerus bom FAB-1500 yang beratnya seperlima dari pendahulunya.
Meski demikian bom ini berdaya ledak dahsyat dan bisa diluncurkan dalam jarak yang cukup jauh dari pesawat pembawanya.
"Saya akan memberi Anda satu contoh saja sekarang: Oblast Sumy, yang berbatasan dengan wilayah Rusia. Ada upaya terus-menerus dari Rusia untuk mendatangkan kelompok sabotase dan pengintaian, serangan teroris dan penembakan terus-menerus. Tentara Rusia mencoba untuk membakar perbatasan desa kita hingga rata dengan tanah," kata Zelensky.
Sejak awal Maret hingga saat ini, ujar Presiden Zelensky, pesawat Rusia telah menjatuhkan hampir 200 bom berpemandu di komunitas Oblast Sumy saja, tepat di desa, kota, dan infrastruktur sipil.
Apa yang jelas perlu dilakukan Ukraina adalah memperkuat pertahanan udara kita sedemikian rupa sehingga teror ini tidak mungkin terjadi.”
Ia mengatakan telah mengadakan pertemuan tentang kerja internasional pada bulan Maret dan April.
Perjanjian keamanan baru dengan mitra Ukraina sedang dipersiapkan untuk ditandatangani. Zelensky mengumumkan langkah-langkah hukum baru untuk membawa penjahat perang Rusia ke pengadilan.
Telah Jatuhkan 3.500 Bom Sejak Januari
Ukraina mengakui sangat kewalahan dengan serangan masif yang dilakukan oleh Rusia sejak awal 2024 ini.
Tak heran bila sejumlah lokasi, bahkan kota strategis pun akhirnya mampu direbut oleh pasukan Vladimir Putin.
Pejabat Ukraina Ivan Gavrilyuk mengatakan, Rusia telah menjatuhkan ribuan bom berdaya ledak tinggi FAB-1500 saat menyerang tentara Ukraina.
Jumlahnya tak main-main, sejak awal 2024 menurut hitungannya 77 hari terakhir, sebanyak 3.500 bom dari udara tersebut dijatuhkan dari pesawat tempur Rusia.
Dikutip dari Strana, Gavrilyuk mengatakan, dari jumlah tersebut berarti rata-rata sekitar 45 bom per hari dan 16 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2023.
”Kita berbicara tentang FAB-1500 ,"senjata satu setengah ton, setengahnya terdiri dari bahan peledak berdaya ledak tinggi. Senjata ini dijatuhkan dari atas oleh pesawat tempur dari jarak sekitar 60-70 kilometer, di luar jangkauan banyak orang dan sistem pertahanan udara Ukraina."
Senjata tersebut, jelasnya, sangat mendukung Rusia yang sedang melakukan taktik bumi hangus dalam merebut wilayah tertentu.
FAB-1500 mampu menghancurkan gedung hingga rata dengan tanah dengan sistem bom udara yang bisa dikendalikan.
"Angkatan Darat Rusia memiliki banyak FAB, oleh karena itu, meskipun ada masalah dengan akurasi, di mana pun amunisi tersebut mengenai, ia dapat menghancurkan objek tersebut sepenuhnya," kata Gavrilyuk.