Zionis Sekap Jurnalis Al Jazeera di RS Al Shifa dari Fajar hingga Malam, Pakaian pun Dilucuti
Ismail Al-Ghoul, jurnalis Al Jazeera Arab berbicara kepada kanal YouTube Al Jazeera English tentang pengalamannya dalam tahanan Israel.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama

Al-Ghoul mendengar bahwa beberapa rekannya telah dibebaskan, namun dia tidak memiliki cukup informasi tentang keberadaan anggota timnya yang lain untuk mengkonfirmasi rincian apapun.
Militer Israel tidak menanggapi permintaan komentar terkait laporan ini.
Al-Ghoul berada di RS Al Shifa pada Senin (18/3/2024) pagi bersama krunya dan wartawan lainnya untuk meliput serangan keempat tentara Israel ke rumah sakit tersebut.
Ada ribuan warga sipil berlindung di dalam gedung rumah sakit.
Dikutip dari Al Arabiya, Tentara Israel mengklaim bahwa pihaknya sedang memerangi militan Hamas di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, di mana para saksi melaporkan adanya serangan udara dan tank di dekat fasilitas tersebut yang penuh dengan pasien dan pengungsi.
Bulan lalu jaringan Al Jazeera menuduh Israel secara sistematis menargetkan karyawan Al Jazeera yang bekerja di Jalur Gaza.
Rumah Sakit Al-Shifa, yang terbesar di Jalur Gaza, telah menjadi basis bagi para jurnalis untuk melaporkan perang Israel selama lebih dari lima bulan di wilayah kantong Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel meluncurkan rudal dan melepaskan tembakan ke salah satu gedung rumah sakit, membunuh dan melukai warga Palestina, dan sebagian halaman rumah sakit dibuldoser.
Israel telah berulang kali mengatakan Hamas, kelompok bersenjata Palestina yang memerintah Jalur Gaza yang terkepung, telah “berkumpul” di dalam al-Shifa dan “menggunakannya untuk memerintahkan serangan terhadap Israel”.
Mansour Shouman, seorang jurnalis warga yang pernah melaporkan dari Rumah Sakit al-Shifa dan Nasser di Gaza selatan, menggambarkan rumah sakit di wilayah tersebut sebagai “kota kecil” tempat para jurnalis berusaha “menyampaikan berita ke dunia”.
"Rumah sakit adalah salah satu dari sedikit daerah yang memiliki generator, yang penting untuk menyediakan layanan internet," kata Shouman kepada Al Jazeera.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.