PM Irlandia Mendadak Mengundurkan Diri: Saya Bukan Lagi Orang Terbaik untuk Jabatan Ini
Tak hanya mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar juga memutuskan menanggalkan jabatan sebagai pemimpin partai Fine Gael
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Republik Irlandia dikejutkan dengan kabar mundurnya pemimpin negara mereka yakni Perdana Menteri Leo Varadkar pada Rabu (20/3/2024) waktu setempat.
Tak hanya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar juga memutuskan menanggalkan jabatan sebagai pemimpin partai Fine Gael dengan tempo sesegera mungkin.
Melaui pengumuman pengunduran dirinya, Varadkar menggambarkan waktunya sebagai perdana menteri adalah momen paling memuaskan dalam hidupnya.
Meski begitu, sosok yang juga tercatat sebagai Perdana Menteri termuda Irlandia pada usia 45 tahun pada tahun 2017, ini mengatakan bahwa ia merasa tidak lagi menjadi "orang terbaik" untuk memimpin negaranya.
"Politikus adalah manusia. Kami memiliki keterbatasan. Kami memberikan segalanya sampai kami tidak mampu lagi dan kemudian kami harus berubah," katanya dalam konferensi pers pada hari Rabu.
Menurut Varadkar, ia telah memimpin Irlandia di masa-masa sulit di mana banyak terjadi pengangguran.
Melalui tantangan tersebut, ia mengaku telah menciptakan sejumlah lapangan kerja untuk mengatasi masalah tersebut dan bahkan menjadikan defisit anggaran menjadi surplus anggaran.
Dia juga menyatakan bangga bahwa ia dapat mengatasi sejumlah masalah kesetaraan sosial.
"Kami telah menjadikan negara ini tempat yang lebih setara dan lebih modern dalam hal hak-hak anak, komunitas LGBT, kesetaraan bagi perempuan, dan otonomi atas tubuh mereka." lanjutnya.
Selama masa jabatannya sebagai Perdana Menteri, Varadkar juga berkampanye untuk referendum untuk mengubah Konstitusi Irlandia yang melegalkan pernikahan sesama jenis dan aborsi.
Untuk catatan, dia adalah Perdana Menteri gay pertama Irlandia dari latar belakang minoritas etnis.
Baca juga: PM Malaysia Jadi Pemimpin Negara Pertama yang Ucapkan Selamat ke Prabowo pasca Pengumuman Resmi KPU
Varadkar juga menyebutkan tugas meningkatkan keterjangkauan perawatan anak di antara pencapaiannya serta peningkatan pengeluaran pemerintah untuk seni dan budaya, pembangunan internasional, dan infrastruktur publik.
Dia juga mengakui bahwa ada area di mana kinerja pemerintahannya kurang berhasil.
"Saya harap Anda akan memaafkan saya jika saya membiarkannya kepada orang lain untuk menunjukkannya pada hari seperti ini." lanjutnya.
Terkait alasannya mundur dari jabatannya, Leo Varadkar mengaku ada sejumlah masalah personal dan politik yang memaksanya harus mundur.
Dia berpikir bahwa pemerintah saat ini "dapat terpilih kembali" dan pada saat yang sama menegaskan bahwa dia "bukan orang terbaik untuk posisi itu lagi".
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)