Korban Serangan di Moskow Bertambah Jadi 115 Orang, FSB Rusia: Pelaku Punya Kontak Ukraina
Pernyataan lembaga itu menekankan kalau jumlah korban serangan teror di Moskow tersebut kemungkinan akan terus meningkat.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Korban Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 115 Orang, Intelijen Rusia: Pelaku Punya Kontak Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Komite Investigasi Rusia pada Sabtu (23/3/2024) mengumumkan, jumlah korban tewas akibat serangan teroris di Moskow meningkat menjadi 115 orang.
Pernyataan lembaga itu menekankan kalau jumlah korban tersebut kemungkinan akan terus meningkat.
Hal itu disampaikan terkait serangan teroris di gedung konser di ibu kota Rusia, Moskow, Jumat (22/3/2024).
Baca juga: Rusia Tangkap 11 Tersangka Serangan Teror: Aksi Kejar-kejaran Mobil hingga Perburuan di Hutan
Pernyataan itu menyebutkan jumlah korban tewas bertambah menjadi 115 orang.
Pernyataan tersebut menjelaskan, tim investigas menemukan lebih mayat korban saat membersihkan menghilangkan puing-puing.
“Sejauh ini jumlah kematian telah meningkat menjadi 115,” kata pernyataan itu dilansir Khaberni.
Jumlah korban sebelumnya yang diumumkan adalah 93 orang tewas.
Pihak berwenang Rusia menyatakan, kemungkinan bertambahnya jumlah korban tewas potensial akan terjadi mengingat puluhan orang terluka, beberapa di antaranya serius.
Adegan yang beredar di media sosial menunjukkan kalau para penyerang melepaskan tembakan secara acak di aula, dan kebakaran juga terjadi di atap gedung, dan atap tersebut runtuh setelah beberapa saat.
Pernyataan yang dikeluarkan Kremlin, pada hari Sabtu, menyebutkan, Direktur Dinas Keamanan Federal, Alexander Bortnikov, bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dan melaporkan penangkapan 11 orang, termasuk 4 teroris yang terlibat langsung dalam serangan tersebut.

Pelaku Punya Kontak Penghubung dengan Ukraina
Dinas Keamanan Rusia, FSB menyatakan 11 orang sudah ditangkap terkait serangan teror ini.
Kantor berita Rusia TASS melaporkan, 11 tersangka itu termasuk empat orang yang terlibat langsung, Interfax mengutip pernyataan Kremlin pada Sabtu.
Dilaporkan, kepala dinas keamanan FSB Alexander Bortnikov telah melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa mereka yang ditahan termasuk “empat teroris”.
Dalam laporannya ke Putin, Bortnikov mengatakan dinas tersebut sedang berupaya mengidentifikasi kaki tangan mereka.
Komite Investigasi Rusia mengatakan serangan terjadi saat orang-orang bersenjata yang mengenakan kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke arah penonton konser di dekat ibu kota pada Jumat.
Anggota parlemen Rusia Alexander Khinshtein mengatakan para penyerang melarikan diri dengan kendaraan Renault yang terlihat oleh polisi di wilayah Bryansk, sekitar 340 km (210 mil) barat daya Moskow pada Jumat malam, dan tidak mematuhi instruksi untuk berhenti.
Sementara dua orang ditangkap setelah kejar-kejaran mobil, dua lainnya melarikan diri ke hutan, namun mereka kemudian ditangkap dan ditahan sebagaimana dikonfirmasi oleh Kremlin.
Sementara itu, Interfax mengutip dinas keamanan FSB yang mengatakan kalau empat tersangka yang terlibat langsung dalam serangan mematikan di dekat Moskow pada Jumat sedang menuju ke perbatasan Rusia dengan Ukraina ketika mereka ditangkap pada Sabtu pagi.
"Mereka memiliki kontak di pihak Ukraina," demikian konfirmasi dinas keamanan Rusia.
Pernyataan FSB menambahkan kalau serangan itu telah direncanakan dengan hati-hati dan para pelaku telah menyiapkan senjata sebelumnya di tempat persembunyian.
“Setelah melakukan serangan teroris, para penjahat bermaksud melintasi perbatasan Rusia-Ukraina dan memiliki kontak yang relevan di sisi perbatasan Ukraina,” kata FSB.
FSB mengonfirmasi saat ini mereka tengah menginvestigasi untuk mengetahui semua penyebab dan pihak yang terlibat insiden berdarah tersebut.

Harus Balas Ukraina Jika Ikut Terlibat
Sementara itu, anggota parlemen Rusia dan mantan jenderal Andrei Kartapolov yang dikutip oleh Ria Novosti mengatakan jika Ukraina diketahui berada di balik serangan hari Jumat yang menewaskan sedikitnya ratusan orang di dekat Moskow, maka harus ada jawaban yang jelas di medan perang.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam pernyataan singkat yang dirilis oleh Amaq, kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS, di Telegram pada 22 Maret tanpa memberikan bukti apa pun.
"Menyusul serangan teroris di tempat konser Crocus City Hall di Moskow pada tanggal 22 Maret, lebih banyak negara mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tindakan keji tersebut, dan masyarakat Rusia saling mendukung dalam solidaritas di tengah semua penderitaan fisik dan mental," tulis laporan Khaberni.
(oln/tass/khbrn/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.