TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-759 pada Sabtu (23/3/2024).

Sebuah kilang minyak di wilayah Samara Rusia disergap pesawat tak berawak (drone) pada hari Sabtu (23/3/2024).

Gubernur wilayah Samara, Dmitry Azarov dalam sebuah pernyataan menguraikan serangan drone malam itu memicu kebakaran.

"Tadi malam, terjadi beberapa serangan drone terhadap kilang minyak regional," urainya dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Telegram.

"Salah satu serangan drone menyebabkan kebakaran di kilang minyak Kuibyshev," tambahnya.

Ia mencatat bahwa tidak ada korban jiwa dalam serangan ini.

Perang Rusia-Ukraina 759:

• Sementara itu, Ukraina membantah bertanggung jawab atas serangan terhadap gedung konser di Moskow yang menewaskan 60 orang.

  BERITA REKOMENDASI

  "Ukraina tentu saja tidak ada hubungannya dengan penembakan atau ledakan di Balai Kota Crocus," tulis Penasihat Administrasi Kepresidenan Ukraina di X, Mukhailo Podolyak.

• Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov mengatakan satu orang tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan drone Ukrain pada Sabtu (23/3/2024) pagi.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-758, Moskow Klaim Rebut Desa Tononke, 10 KM dari Avdiivka

• Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah menetralisir “12 drone Ukraina” dalam semalam di wilayah Bryansk, Belgorod dan Voronezh.
  
  Ketiganya berbatasan dengan Ukraina, serta di wilayah Saratov.
• Rusia menggempur fasilitas listrik Ukraina pada Jumat (22/3/2024).
  
  Kyiv menggambarkan serangan tersebut sebagai balas dendam Rusia atas serangan yang dilancarkan Ukraina selama pemilihan presiden kemarin.
  
  Serangan rudal dan pesawat tak berawak menghantam bendungan besar di atas Sungai Dnipro.
  
  Sedikitnya lima orang tewas.
  
  Lebih dari satu juta orang lainnya tanpa aliran listrik.

Situasi tersebut juga memaksa Kyiv untuk mencari pasokan listrik darurat dari Polandia, Rumania dan Slovakia, kata para pejabat Kyiv.

Presiden Volodymyr Zelensky, yang berbicara dalam pidato video malamnya, mengatakan serangan tersebut membuktikan serangan Rusia terhadap infrastruktur hanya dapat dihentikan dengan lebih banyak sistem pertahanan udara dan memerlukan kemauan politik dari sekutu Ukraina .

“Teror Rusia hanya mungkin terjadi saat ini karena kita tidak memiliki cukup sistem pertahanan udara modern yang, sejujurnya, memerlukan kemauan politik yang cukup untuk menyediakannya,” kata Zelensky.

• Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada media Rusia pada hari Jumat (22/3/2024) bahwa Moskow melihat dirinya berada dalam “keadaan perang” karena intervensi barat di pihak Kyiv.
  
  Komentar tersebut menandai terobosan retoris dari bahasa “operasi militer khusus” yang digunakan Moskow, sebuah langkah nyata untuk mempersiapkan Rusia menghadapi perjuangan yang lebih lama dan lebih keras.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)