Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Luka Penembakan Massal di Moskow Tambah Jadi 152 Orang, Termasuk 8 Anak-anak

Jumlah orang yang terluka dalam serangan di Moskow Rusia meningkat menjadi 152 orang.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Korban Luka Penembakan Massal di Moskow Tambah Jadi 152 Orang, Termasuk 8 Anak-anak
AFP/STRINGER
Petugas penegak hukum di luar gedung konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, pada 22 Maret 2024. Jumlah orang yang terluka dalam serangan di Moskow Rusia meningkat menjadi 152 orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan terhadap penonton konser di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia, terjadi pada Jumat (22/3/2024).

Para penyerang yang mengenakan seragam kamuflase melepaskan tembakan dan dilaporkan melemparkan alat peledak ke dalam tempat konser.

Sebanyak 11 orang telah ditahan, termasuk empat orang yang terlibat langsung dalam serangan bersenjata tersebut, Sabtu (23/3/2024).

Cabang ISIS di Afghanistan – juga dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K) – telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Para pejabat Amerika Serikat (AS) juga telah mengonfirmasi keaslian klaim tersebut, menurut kantor berita Reuters.

Kini, jumlah orang yang terluka dalam serangan itu meningkat menjadi 152 orang, kata Kementerian Situasi Darurat Rusia.

Sementara, jumlah korban yang tewas dalam serangan itu ada 133 orang.

Berita Rekomendasi

“285 orang terluka (termasuk delapan anak-anak), 133 orang di antaranya meninggal (termasuk tiga anak-anak)” kata pihak berwenang, Minggu (24/3/2024), dilansir Al Jazeera.

Saat ini, tim penyelamat dari Kementerian Keadaan Darurat terus membersihkan puing-puing di lokasi tersebut, dikutip dari TASS.

Pada malam 22 Maret, serangan teroris menargetkan tempat musik Balai Kota Crocus di kota Krasnogorsk dekat Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidatonya di televisi bahwa menurut informasi awal, pihak Ukraina telah mempersiapkan 'celah' di perbatasan agar teroris dapat melintasinya.

Baca juga: Teror di Crocus Tak Pengaruhi Serangan Rusia, Rudal dan Drone Terus Beterbangan di Angkasa Ukraina

Putin bersumpah untuk mengidentifikasi dan meminta pertanggungjawaban semua orang di balik serangan di Balai Kota Crocus dan menyatakan tanggal 24 Maret sebagai hari berkabung nasional.

Cabang ISIS di Afghanistan

Kelompok ini tetap menjadi salah satu afiliasi ISIS yang paling aktif dan mengambil gelarnya dari kekhalifahan kuno di wilayah yang pernah mencakup wilayah Afghanistan, Iran, Pakistan, dan Turkmenistan.

Kelompok ini muncul dari Afghanistan timur pada akhir tahun 2014 dan terdiri dari pejuang Taliban Pakistan yang memisahkan diri dan pejuang lokal yang berjanji setia kepada mendiang pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Sejak saat itu, kelompok ini mempunyai reputasi yang menakutkan karena tindakan brutalnya.

Murat Aslan, seorang analis militer dan mantan kolonel tentara Turki, mengatakan afiliasi ISIS di Afghanistan dikenal karena “metodologinya yang radikal dan keras”.

“Saya pikir ideologi mereka menginspirasi mereka dalam memilih target."

"Pertama-tama, Rusia berada di Suriah dan berperang melawan Daesh (ISIS) seperti Amerika Serikat."

"Itu berarti mereka melihat negara-negara seperti itu sebagai negara yang bermusuhan,” kata Aslan kepada Al Jazeera.

“Mereka sekarang berada di Moskow. Sebelumnya mereka terjadi di Iran, dan kita akan melihat lebih banyak serangan, mungkin di ibu kota lain,” tambahnya.

Meskipun keanggotaannya di Afghanistan dikatakan telah menurun sejak puncaknya pada tahun 2018, para pejuangnya masih menjadi salah satu ancaman terbesar terhadap otoritas Taliban di Afghanistan.

Baca juga: Serangan Teroris Mematikan yang Terjadi di Rusia Sejak 1995

Kelompok ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan di Balai Kota Crocus Moskow.
Kelompok ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan di Balai Kota Crocus Moskow. (Tangkap Layar Twitter/X)

Pernyataan AS

Para pejabat intelijen AS mengatakan mereka telah memperingatkan Kremlin awal bulan ini tentang kemungkinan serangan berdasarkan informasi intelijen.

“Pemerintah AS mempunyai informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow – yang berpotensi menargetkan pertemuan besar, termasuk konser,” kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Jumat, dilansir NPR.

Watson mengatakan, intelijen tersebut mendorong Kedutaan Besar AS untuk mengeluarkan peringatan keamanan bagi warga Amerika yang tinggal di Rusia, dan membagikan informasi tersebut kepada pihak berwenang Rusia sesuai dengan kebijakan “kewajiban untuk memperingatkan” yang sudah lama ada.

Di sisi lain, Penyelidik Rusia mengatakan, para penyerang ditahan di wilayah Bryansk barat, tidak jauh dari perbatasan dengan Ukraina.

Baca juga: Berkaca Kasus Penembakan Massal di Moskow, Ahli: ISIS Bikin Propaganda Rusia Tindas Umat Islam

Sementara itu, para pejabat Ukraina membantah terlibat.

Kementerian Luar Negeri Ukraina menuduh pihak berwenang Rusia menggunakan serangan mematikan itu untuk mencoba menggalang dukungan bagi perang Kremlin di Ukraina.

Adapun rekaman video yang mengerikan menunjukkan orang-orang itu menembaki orang-orang di sekitar ketika mereka berusaha bersembunyi atau bergegas menuju pintu keluar darurat.

Beberapa saksi melaporkan melihat para penyerang menuangkan cairan ke tempat duduk dan tirai gedung konser sebelum membakarnya.

Rekaman tambahan yang dirilis oleh pihak berwenang Rusia menunjukkan tempat duduk yang hangus dan puing-puing dari dalam tempat tersebut.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Serangan Berdarah di Moskow

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas