Rusia Serang Sistem Kelistrikan Odessa, Separuh Kota Terpadat Ukraina Gelap Gulita
Perusahaan Energi Nasional Ukraina mencatat bahwa dua gardu listrik di Ukraina rusak setelah ledakan Odessa karea serangan drone presisi Rusia
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Rusia Serang Sistem Kelistrikan Odessa, Separuh Kota Terpadat Ukraina Gelap Gulita
TRIBUNNEWS.COM - Kepala pemerintahan militer di Odessa, Oleh Kiper, mengonfirmasi kalau infrastruktur energi kelistrikan kota tersebut telah terkena serangan dan rusak, menyebabkan sebagian kota di Ukraina itu kini tanpa listrik.
Odessa atau Odesa, adalah kota terpadat ketiga di Ukraina dan merupakan pusat pariwisata utama, pelabuhan, dan pusat transportasi yang terletak di pantai barat laut Laut Hitam.
Di Telegram, Kiper menulis, “Ada kerusakan pada infrastruktur energi, dan tidak ada listrik di sebagian wilayah Odessa.”
Baca juga: Lembaga Analis AS: Putin Sudah Bersiap, Perang Besar-besaran Rusia-NATO Bakal Pecah Lebih Cepat
Surat kabar Ukraina Strana mengungkapkan melalui Telegram kalau penduduk di Odessa melaporkan adanya ledakan, namun belum ada informasi resmi yang diumumkan terkait sumber dan penyebab ledakan.
"Perusahaan Energi Nasional Ukraina mencatat, dua gardu listrik di Ukraina rusak setelah ledakan di Odessa, dan periode pembatasan konsumsi listrik ditingkatkan," tulis laporan tersebut.
Belakangan dinyatakan kalau drone menyerang dua gardu induk di Ukraina selatan, dan para insinyur energi terpaksa meningkatkan periode penjatahan untuk melindungi peralatan yang tersisa dari kelebihan beban, yang pada gilirannya akan menyebabkan kerusakan teknis lebih lanjut.
Serangan Drone Rusia Berpresisi Tinggi
Hal ini terjadi sehari setelah pasukan kedirgantaraan Rusia melancarkan serangan rudal dan drone berpresisi tinggi terhadap fasilitas listrik Ukraina selama 24 jam terakhir.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan, “Pasukan Dirgantara Rusia melancarkan serangan kelompok dengan senjata presisi udara jarak jauh dan kendaraan udara tak berawak terhadap fasilitas tenaga listrik, fasilitas produksi gas, dan lokasi perakitan dan pengujian untuk kapal tak berawak.”
Pernyataan tersebut juga menegaskan kalau semua sasaran diserang dengan sasaran menghancurkan “pekerjaan perusahaan industri untuk produksi dan perbaikan senjata, peralatan militer, dan amunisi,”.
"Target serangan juga mencakup peralatan militer asing serta alat pemusnah yang ditransfer ke Ukraina oleh negara-negara NATO, dihancurkan,” tulis angkatan udara Rusia.
Sementara itu, sistem pertahanan udara Rusia melumpuhkan 172 drone Ukraina, 11 rudal jelajah Storm Shadow, tiga rudal anti-kapal Neptunus, 22 sistem roket peluncuran ganda, dan target lainnya.
(oln/almydn/*)