Warga Rusia Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Peringati Insiden Penembakan Brutal di Crocus
Warga Rusia kompak mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk belasungkawa atas tewasnya ratusan korban serangan terorisme di Balai Kota Crocus
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Penembakan Massal di Moskow
Pasca insiden itu terjadi, kelompok Negara Islam Provinsi Khorasan (ISKP) yang merupakan afiliasi regional dari organisasi teroris ISIS memberikan pernyataan dengan mengklaim mereka lah dalang penembakan maut yang menewaskan ratusan orang tersebut.
ISIS menyatakan, serangan itu dijalankan secara sukses. Para penyerang diklaim sudah mundur ke markas mereka dengan selamat.
Baca juga: Teror di Crocus Tak Pengaruhi Serangan Rusia, Rudal dan Drone Terus Beterbangan di Angkasa Ukraina
"Pejuang ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia," kata ISIS dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Kepolisian Rusia telah menangkap empat orang tersangka yang berasal dari Tajikistan. Usai diringkus keempat tersangka akan ditahan selama dua bulan untuk menjalani persidangan, menurut kantor berita Rusia, TASS.
Keempat tersangka diidentifikasi sebagai Saidakrami Murodali Rachabalizoda, Dalerdzhon Barotovich Mirzoyev, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.
Melansir dari The Guardian penembakan massal itu dilakukan ISIS sebagai bentuk balasan atas sikap Putin yang mengubah arah perang saudara di Suriah dengan melakukan intervensi pada tahun 2015, serta mendukung Presiden Bashar al-Assad melawan oposisi dan ISIS.
Sejumlah pengamat menyebut kemesraan yang terjalin antara kebijakan luar negeri Rusia, dengan di Afghanistan dan Chechnya, dinilai ancaman besar bagi ISIS. Hubungan antara Rusia dan Taliban juga disebut-sebut sebagai salah satu alasan Moskow diserang.