Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Joe Biden Diam-diam Kembali Beri Bantuan ke Israel, Netanyahu Dapat Bom dan Jet Tempur

Biden dikabarkan menyetujui bantuan senjata berupa bom dan jet tempur ke Israel dengan nominal transfer di atas kertas mencapai angka miliaran dolar.

Penulis: Bobby W
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Joe Biden Diam-diam Kembali Beri Bantuan ke Israel, Netanyahu Dapat Bom dan Jet Tempur
Brendan Smialowski / AFP
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023. Pada laporan Washington Post yang dirilis pada Jumat (29/3/2024) tersebut, Biden dikabarkan memberikan bantuan ke Israel dalam bentuk pasokan 1.800 bom MK84 seberat 907 kilogram (kg) dan 226kg bom jenis MK82. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Amerika Serikat dibawah komando Presiden Biden kembali menjadi sorotan setelah beberapa hari terakhir ini ternyata mereka diam-diam mengizinkan pembiayaan peralatan bersenjata Israel untuk melakukan agresi di Palestina.

Dikutip Tribunnews dari Washington Post, hal ini ditunjukkan melalui langkah Biden yang menyetujui bantuan senjata berupa bom dan jet tempur ke Israel dengan nominal transfer di atas kertas mencapai angka miliaran dolar.

Bantuan ini seolah-olah mengkhianati ucapan Washington yang sebelumnya mengaku khawatir terkait serangan militer Israel di selatan Gaza yang dapat mengancam nyawa ratusan ribu warga sipil Palestina.

Adapun dalam laporan di Washington Post yang dirilis pada Jumat (29/3/2024) tersebut, tampak tercantum pula bantuan dalam bentuk pasokan 1.800 bom MK84 seberat 907 kilogram (kg) dan 226kg bom jenis MK82.

Dengan sebuah bom MK84 seberat 907kg, Israel diperkirakan mampu menghancurkan sebuah kota dan meninggalkan kawah di bumi sedalam 12 meter.

Bila Israel nekat melakukan serangan menggunakan bom bantuan dari AS tersebut, maka administrasi Benjamin Netanyahu bisa dikatakan melakukan kejahatan manusiawi yang sangat keji.

Bahkan, jenis senjata penghancur massal itu sendiri tidak pernah digunakan oleh pasukan barat di lokasi yang padat penduduk.

Berita Rekomendasi

Hal ini dikarenakan bom jenis MK82 maupun MK84 memiliki risiko menimbulkan korban sipil yang amat tinggi karena sifatnya yang memiliki dampak pengrusakan yang amat besar bila diluncurkan.

Di sisi lain, Israel tanpa rasa bersalah sebelumnya telah menggunakan bom secara semena-mena ketika mereka menyerang kamp pengungsi Jabalya di Gaza pada tanggal 31 Oktober 2023 lalu.

Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada saat itu juga dengan tegas mengutuk serangan yang menewaskan 100 orang tersebut.

Terkait sumber dari informasi tersebut, pihak Washington Post mengaku kabar ini diperoleh dari sumber yang menolak untuk diidentifikasi karena langkah Biden tersebut belum diumumkan secara publik oleh pihak yang bertanggung jawab.

Baca juga: Israel Serang Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Juru Bicara IDF: Kami Tidak Targetkan UNIFIL

Pada saat yang sama, langkah Biden ini juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak pernah peduli tentang kejahatan genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel karena pemerintahannya terus menyalurkan bantuan ke Israel meski mengalami tekanan dari banyak pihak.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui upaya negosiasi gencatan senjata baru di Gaza, sehari setelah pengadilan tertinggi dunia memerintahkan Israel untuk memastikan bantuan mencapai warga Palestina yang kelaparan.

Meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB terkait gencatan senjata sesegera mungkin bersifat mengikat, pertempuran terus saja berlanjut di Gaza termasuk di sekitar beberapa rumah sakit yang masih beroperasi.

Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas melaporkan bahwa puluhan orang tewas dalam serangan tersebut.

Jumlah korban tewas termasuk 12 anggota keluarga yang diduga tewas di rumah mereka di kota selatan Rafah, yang dibom berkali-kali menjelang operasi darat yang diancam oleh Israel.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sebelumnya juga mengumumkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan meningkatkan intensitas serangan dan memperluas kampanye perang melawan Hizbullah di selatan Lebanon.

(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas