Kritik Menlu Inggris di Medsos, Jubir Netanyahu Pilih Mundur usai Diskors
Juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy memutuskan untuk mengundurkan diri pada hari Minggu (31/3/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy memutuskan untuk mengundurkan diri pada hari Minggu (31/3/2024).
Keputusannya untuk mengundurkan diri dari juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tepat 3 minggu setelah dirinya diskors.
Sebelumnya, Levy diskors karena berselisih dengan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron.
Levy mengumumkan keputusannya melalui akun X, yang sebelumnya Twitter.
Ia mengubah biodata X menjadi 'Mantan Juru Bicara Pemerintah Israel dan Penasihat Media Internasional untuk Presiden Israel',
Tidak hanya itu, ia juga membuat video dengan menuliskan sebuah keterangan.
"Anda tidak perlu menjadi juru bicara untuk berbicara mewakili Israel," tulisnya, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Awal Mula Levy Diskors
Levy diskors menyusul keluhan dari Kementerian Luar Negeri Inggris mengenai tweet yang berisi tanggapannya terhadap pernyataan Cameron tentang bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Awalnya, Cameron menuliskan cuitan di Twitter terkait Gaza pada 8 Maret 2024.
Dalam cuitannya, ia minta Israel untuk mengizinkan pengiriman bantuan ke Gaza.
“Kami terus mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak truk masuk ke Gaza sebagai cara tercepat untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya," tulis Cameron.
Baca juga: Israel Bikin Zona Eksekusi di Jalur Gaza Utara, Warga Palestina yang Masuk akan Dibunuh
Cuitan tersebut kemudian dikritik oleh Levy.
Menurut Levy, Israel tidak memberi batasan apa pun.
“Saya harap Anda (Menteri Inggris Cameron) juga menyadari bahwa TIDAK ada batasan untuk masuknya makanan, air, obat-obatan, atau peralatan perlindungan ke Gaza, dan faktanya penyeberangan memiliki kapasitas yang BERLEBIHAN," tulis Levy.