Rusia Ngadu ke DK PBB usai Israel Bunuh 2 Jenderal Iran dan 9 Orang di Damaskus
Rusia meminta Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan setelah Israel membunuh 2 jenderal Iran dan 9 orang dalam serangan di Damaskus, Suriah.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan terbuka atas permintaan Rusia sehubungan dengan serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024).
Serangan itu menewaskan dua Jenderal Iran, Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi, lima petugas Garda Revolusi Iran (IRGC) di Damaskus, dan tiga warga sipil.
Permintaan Rusia ini diungkapkan oleh Wakil Tetap Pertama Federasi Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky.
"Setelah serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk tindakan ini. Menindaklanjuti surat Iran, kami meminta pertemuan terbuka Dewan Keamanan PBB. Kepresidenan Malta menjadwalkannya pada (Selasa) 2 April pukul 15.00 waktu New York (22.00 waktu Moskow),” tulisnya di saluran Telegram-nya, Senin (1/4/2024).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia juga menyatakan tindakan Israel sama sekali tidak dapat diterima dan harus dihentikan, seperti dilaporkan TASS.
Sebelumnya, perwakilan Iran untuk PBB menyebut serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus sebagai tindakan teroris pengecut dan pelanggaran mencolok terhadap Piagam PBB.
Perwakilan Iran itu meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan yang dilakukan oleh Israel dan mengambil tindakan.
Israel Serang Konsulat Iran di Suriah
Sebelumnya, media Suriah, SANA, memberitakan Angkatan Udara Israel menyerang sebuah rumah di Damaskus.
Selang beberapa waktu, muncul informasi bahwa gedung konsulat Iran mendapat serangan.
SANA melaporkan bahwa bangunan itu hancur total, menewaskan semua orang di dalamnya.
Baca juga: Israel Mulai Waspada setelah Bunuh 2 Jenderal Iran dan 5 Anggota IRGC di Damaskus
Akibat penyerangan tersebut, Brigadir Jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC, unit elit Angkatan Bersenjata Iran) Mohammad Reza Zahedi, serta wakilnya, Jenderal IRGC Mohammad Hadi Haji Rahimi, dan lima penasihat militer IRGC lainnya terkena serangan dan terbunuh.
Jumlah korban penyerangan tersebut, menurut data terakhir, bertambah menjadi sebelas, yaitu delapan warga Iran, dua warga Suriah dan satu warga Lebanon, seperti diberitakan RBC Rusia.
Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Miqdad, mengunjungi kantor diplomatik Iran dan mengutuk serangan teroris keji yang dilakukan Israel.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, mencatat bahwa Iran akan memutuskan bagaimana menghukum Israel.