Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Barat Dianggap Telat Memasok Jet F-16, Rudal Ini Dipercaya Jadikan Ukraina Sebagai Kuburannya

Sejumlah perwira Ukraina yang pernah menjadi staf Valery Zaluzhny saat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, pengiriman F-16 telat

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Barat Dianggap Telat Memasok Jet F-16, Rudal Ini Dipercaya Jadikan Ukraina Sebagai Kuburannya
TASS
Pasukan Rusia bersama armada S-400, rudal dari darat ke udara. 

TRIBUNNEWS.COM -- Langkah Barat memasok jet tempur F-16 ke Ukraina disebut-sebut sebagai hal yang sia-sia.

Sejumlah perwira Ukraina yang pernah menjadi staf Valery Zaluzhny saat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, pengiriman F-16 sudah terlambat.

Kepada media Barat Politico, pejabat militer tersebut mengatakan tidak ada manfaatnya jika Ukraina mengerahkan jet tempur F-16 Barat.

Baca juga: Balas Serangan Tatarstan, Shahed Rusia Bombardir Pabrik Drone dan Gudang Tank Ukraina di Kharkov

Perwira yang tak mau disebut namanya tersebut mengatakan karena Rusia telah mengambil tindakan untuk melawannya.

Mereka mengeluh bahwa keputusan AS dan sekutunya untuk memberikan kemampuan militer baru ke Kiev sering kali terlambat. F-16 adalah contoh sistem yang “muncul ketika sudah tidak relevan lagi,” menurut seorang pejabat.

Ukraina diprediksi bakalan menjadi kuburan bagi pesawat yang dianggap masih bisa bersaing dengan armada jet tempur milik Rusia itu.

Rusia telah mengantisipasi jet tempur buatan Amerika Serikat  tersebut dengan rudal pengawal udara canggih mereka S-400 yang telah terpasang di sejumlah pangkalan.

BERITA REKOMENDASI

“Setiap senjata mempunyai waktu yang tepat. F-16 dibutuhkan pada tahun 2023; itu tidak akan tepat untuk tahun 2024,” katanya.

Pejabat itu menjelaskan bahwa dalam beberapa bulan terakhir pasukan Rusia telah meluncurkan rudal anti-pesawat jarak jauh dari Krimea namun tanpa muatan peledak.

Pihak Ukraina awalnya bingung dengan hal ini namun kemudian menyadari bahwa ini adalah latihan pencarian jarak untuk menentukan penempatan optimal radar dan baterai S-400 untuk menargetkan F-16 dan menjaga mereka tetap berada di jarak yang tepat.

Mantan perwira Jenderal Valery Zaluzhny ini mengatakan kepada Politico tentang pemikiran sang jenderal tentang senjata yang dengan cepat menjadi ketinggalan jaman.

Baca juga: Tudingan Kiev di Balik Teror Crocus: Warga Rusia Daftar Perang Melonjak, Kini Ada 100.000

Misalnya, kami menggunakan rudal jelajah Storm Shadow dan SCALP – tetapi hanya untuk waktu yang singkat. Orang Rusia selalu belajar. Mereka tidak memberi kita kesempatan kedua.


Pejabat tersebut merujuk pada senjata yang diluncurkan dari udara yang diberikan ke Ukraina oleh Inggris dan Perancis.

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak akan membiarkan ada pesawat F-16 di Ukraina.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas