Israel & AS Yakin Iran Siapkan Serangan Balasan, Drone Shahed & Rudal Jelajah Mungkin Dikerahkan
Israel dan Amerika Serikat (AS) meyakini Iran sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Israel dan Amerika Serikat (AS) meyakini Iran sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel.
Sebelumnya, Israel menyerang Gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, dan menewaskan jenderal Iran bernama Mohammad Reza Zahedi.
Informasi intelijen yang didapatkan AS menyebutkan bahwa negeri mullah tengah menyiapkan aksi pembalasan.
Dalam serangan balasan Iran itu, pesawar nirawak jenis Shahed dan rudal penjelajah mungkin dikerahkan.
Para pejabat AS mengatakan belum mengetahui kapan serangan akan dilakukan dan apa saja target serangan.
Akan tetapi, serangan yang adil ialah serangan terhadap fasilitas diplomatik Israel karena sebelumnya negara Zionis itu juga menyerang kedutaan Iran.
Serangan itu mungkin akan dilancarkan pada periode antara sekarang dan akhir Ramadan pekan depan.
Hal lain yang belum diketahui ialah dari mana rudal dan pesawat nirawak Iran akan diluncurkan, yakni apakah dari Irak, Suriah, atau langsung dari wilayah Iran.
Adapun pada hari Jumat, (5/4/2024), Iran melangsungkan pemakaman tujuh anggota Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) yang tewas karena serangan Israel di Damaskus.
Dalam pemakaman itu Jenderal Hossein Salami memperingatkan bahwa Israel tak bisa lari dari konsekuensi serangan yang dilakukannya.
Salami tidak menyampaikan sinyal kapan dan bagaimana serangan balasan Iran nantinya.
Baca juga: Iran Kini Disebut Menang Perang Lawan Israel, Ini 4 Hal yang Untungkan Negeri Mullah
Sementara itu, AS enggan dikaitkan dengan serangan Israel di Damaskus. AS tak ingin fasilitas-fasilitas AS menjadi target serangan Iran.
Para pejabat AS sudah menegaskan bahwa negaranya tidak memiliki informasi tentang rencana serangan Israel di Suriah itu.
Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menyebut Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis pekan ini berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.