Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Dilanda Panic Buying Saat Iran Bersumpah Membalas: Toko dan Bank Diserbu Pemukim Yahudi

Kepanikan itu dilaporkan ditunjukkan oleh adanya fenomena panic buying oleh para pemukim Yahudi di Israel karena kecemasan serangan balasan Iran.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Dilanda Panic Buying Saat Iran Bersumpah Membalas: Toko dan Bank Diserbu Pemukim Yahudi
Tangkap Layar JN
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel dilaporkan dilanda kepanikan di tataran warganya hingga pemimpin politik dan pemerintahan setelah Iran bersumpah akan membalas serangan Israel ke konsulatnya di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024). 

Israel Dilanda Panic Buying Saat Iran Bersumpah Membalas, Toko dan Bank Diserbu Pemukim Yahudi

TRIBUNNEWS.COM - Ancaman serangan pembalasan Iran ke Israel rupanya menimbulkan kepanikan luar biasa di negara pendudukan tersebut.

Kepanikan itu dilaporkan ditunjukkan oleh adanya fenomena panic buying oleh para pemukim Yahudi di Israel karena kecemasan serangan balasan Iran.

Baca juga: Israel Menanti Balasan Iran: Libur Tentara Dibatalkan, Aktifkan Sistem Jamming GPS di Seluruh Area

Media-media Israel melaporkan, panic buying para pemukim Yahudi ini menyasar toko-toko penjual kebutuhan dasar serta perbankan.

Menurut lansiran media Israel, Sabtu (6/4/2024) para pemukim Yahudi Israel, menyerbu toko-toko untuk membeli kebutuhan pokok.

Selain itu, Bank Sentral Israel dilaporkan juga sudah mengirim pesan rahasia ke bank-bank Israel soal cadangan likuiditas mereka atas fenomena penarikan uang secara besar-besaran dalam tempo singkat oleh para nasabah (rush money).

Baca juga: Bank Sentral Israel: Perekonomian Negara Terancam Ambruk Gegara Pengeluaran Gila-gilaan IDF

Ulasan PT, Sabtu menyebut, ada sejumlah hal yang memicu panic buying di kalangan warga Israel.

BERITA REKOMENDASI

Selain ancaman serangan balasan Iran, eskalasi serangan kelompok Hizbullah di perbatasan selatan Lebanon, menjadi dua faktor utama kepanikan di kalangan warga Yahudi Israel,

"(Eskalasi serangan Hizbullah) dan ketakutan atas kemungkinan serangan balasan Iran, membuat para pemukim Zionis, kebingungan, sehingga mendorong mereka melakukan panic buying dengan menyerbu toko-toko, serta menarik uang tunai dari ATM," tulis laporan PT.

Situs Israel, Walla, melaporkan, pasar-pasar di Israel kini dipadati orang-orang yang berbelanja kebutuhan pokok dan dasar.

" Menurut Walla, para pemukim Zionis, menyerbu pasar-pasar untuk membeli cadangan makanan mulai dari air hingga makanan kaleng serta barang lain seperti generator listrik, dan semua barang yang diperkirakan harganya akan melambung tinggi," tulis laporan tersebut.

Media Israel mengatakan rak-rak di semua toko di sebagian besar distrik Zionis, sudah kosong dari barang-barang kebutuhan pokok, dan dalam beberapa minggu terakhir air minum serta bahan makanan setengah jadi sudah sangat langka.

Walla juga mengabarkan dalam beberapa hari terakhir, bank-bank Israel, diserbu oleh para pemukim Yahudi Israel, yang berusaha menarik uang tunai mereka atau rush money.

Penarikan uang tunai secara serentak dari ATM bank-bank Israel, diperkirakan dapat menyebabkan guncangan pada stabilitas perbankan, dan sistem ekonomi rezim ini, sehingga membuat perekonomian Israel kolaps.

Baca juga: Bank Sentral Israel: Perekonomian Negara Terancam Ambruk Gegara Pengeluaran Gila-gilaan IDF

Cuti Tentara Dibatalkan, Netanyahu Juga Panik Duluan Lalu Tebar Ancaman

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Puyeng dan Pusing
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel dilaporkan dilanda kepanikan di tataran warganya hingga pemimpin politik dan pemerintahan setelah Iran bersumpah akan membalas serangan Israel ke konsulatnya di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024).

Kepanikan warga pemukim Yahudi Israel itu juga terjadi kalangan elite politik dan pemerintahan Israel.

Pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan ini terkait serangan balasan Iran, dinilai menggambarkan kepanikan tinggi sehingga memicu dia untuk melontarkan ancaman duluan setelah serangan Israel ke konsulat Israel di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024).

Netanyahu mengatakan negaranya akan menyerang  “siapapun yang merugikan kami atau berencana untuk merugikan kami.”

Komentar Netanyahu muncul setelah angkatan bersenjata Israel (IDF) – yang dilanda perang selama hampir enam bulan di Jalur Gaza dan di front Lebanon – juga menyiratkan kepanikan.

IDF mengumumkan kalau mereka membatalkan cuti untuk semua unit tempur demi mengantisipasi serangan Iran.

Pengumuman ini terjadi sehari setelah mereka mengatakan mereka memobilisasi lebih banyak pasukan untuk unit pertahanan udara.

Jurnalis Reuters dan penduduk pusat komersial Israel Tel Aviv melaporkan kepanikan lain yang terjadi di mana Israel mengaktifkan sistem jamming sehingga layanan GPS terganggu, sebuah tindakan nyata untuk membantu menangkal peluru kendali.

Baca juga: Israel Menanti Balasan Iran: Libur Tentara Dibatalkan, Aktifkan Sistem Jamming GPS di Seluruh Area

Personel darurat dan keamanan berkumpul di lokasi kejadian setelah serangan terhadap komplek kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Senin (1/4/2024).
Personel darurat dan keamanan berkumpul di lokasi kejadian setelah serangan terhadap komplek kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Senin (1/4/2024). (AFP)

Potensi Perang Besar-besaran

Potensi Iran membalas serangan udara Israel pada hari Senin di kompleks kedutaan Iran di Damaskus telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besar yang lebih luas di kawasan, meskipun dua sumber Iran mengatakan tanggapan Teheran akan disesuaikan untuk menghindari eskalasi.

“Selama bertahun-tahun, Iran telah bertindak melawan kami baik secara langsung maupun melalui proksinya; oleh karena itu, Israel bertindak melawan Iran dan proksinya, baik secara defensif maupun ofensif,” kata Netanyahu pada awal pertemuan kabinet keamanan pada Kamis (5/4/2024) malam.

Baca juga: Bantah Terlibat Serangan ke Suriah, AS Tunjuk Hidung Israel, Garda Revolusi Iran: Balasan Segera!

“Kami akan tahu bagaimana membela diri dan kami akan bertindak berdasarkan prinsip sederhana, siapa pun yang menyakiti kami atau berencana untuk menyakiti kami, kami akan menyakiti mereka,” katanya.

Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Netanyahu dan mereka membahas ancaman Iran. Biden menjelaskan bahwa Amerika Serikat sangat mendukung Israel dalam menghadapi ancaman Iran tersebut, kata Washington.

Iran, musuh bebuyutan Israel, telah bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan dua jenderalnya bersama dengan lima penasihat militer dalam serangan udara terhadap kompleks diplomatik Iran di ibu kota Suriah pada hari Senin.

Israel diyakini telah melakukan serangan tersebut, salah satu serangan yang paling signifikan terhadap kepentingan Iran di Suriah, sekutu dekat Teheran.

Israel tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya. Netanyahu tidak menyebutkan serangan itu.

Baca juga: Mata Balas Mata, Menakar Serangan Balasan Iran ke Israel, Nuklir Jadi Cara Pamungkas Dramatis?

RUSAK PARAH - Rumah duta besar Isran untuk Suriah di Damaskus tampak rusak parah setelah dibom Israel dalam sebuah serangan, Senin (1/4/2024). Komandan Pasukan Al Quds IRGC Iran dilaporkan menjadi satu di antara korban tewas akibat serangan tersebut.
RUSAK PARAH - Rumah duta besar Isran untuk Suriah di Damaskus tampak rusak parah setelah dibom Israel dalam sebuah serangan, Senin (1/4/2024). Komandan Pasukan Al Quds IRGC Iran dilaporkan menjadi satu di antara korban tewas akibat serangan tersebut. (tangkap layar)

Israel Incar Tokoh Iran Motor Perlawanan Gaza

Israel telah melancarkan perang terhadap Hamas di Gaza sejak militan Palestina memimpin aksi pembunuhan dan penculikan lintas batas pada 7 Oktober, dan juga hampir setiap hari saling baku tembak dengan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

Kelompok Houthi Yaman, yang bersekutu dengan Teheran, sesekali meluncurkan roket jarak jauh ke pelabuhan Eilat Israel.

Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Suriah ini disebut-sebut sebagai upaya Israel mempercepat kampanye jangka panjang melawan Iran dan kelompok bersenjata yang didukungnya.

Iran dan Israel seudah lama bermusuhan, belakangan Tel Aviv gerah terhadap rongrongan milisi perlawanan yang mereka gambarkan sebagai proksi Iran, baik itu Houthi di Yaman, milisi perlawanan Irak dan Suriah, dan yang utama, Hizbullah di Lebanon.

Poros milisi perlawanan itu kian gencar menyasar wlayah teritorial Israel, di mana serangan diklaim sebagai wujud dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan milisi perlawanannya menghadapi agresi militer Israel yang sudah berlangsung sekitar enam bulan.

Baca juga: Statistik 180 Hari Perang Gaza, Israel Hancurkan Segala Kecuali Hamas dan Tak Bisa Bebaskan Sandera

Tel Aviv, yang juga melakukan balasan ke pos-pos komando milisi perlawanan tersebut, belakangan disebut juga menargetkan tokoh-tokoh militer Iran yang dianggap sebagai motor gerakan-gerakan tersebut.

Selain hal tersebut di atas, serangan pada Senin kemarin tersebut dikaitkan dengan praktik asas mata balas mata oleh Israel sebagai pembalasan terhadap serangan Iran ke sebuah gedung di Erbil, Irak, Senin (15/1/2024) silam.

Saat itu, rudal balistik yang diluncurkan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) menyasar apa yang disebut-sebut sebagai markas rahasia Mossad di Irak.

Baca juga: Benteng Perang Disamarkan Jadi Vila, Di Balik Kematian 4 Petinggi Mossad Israel oleh Rudal Iran

(oln/jn/pt/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas