TRIBUNNEWS.COM -- Inggris bakal menggelar pemilihan perdana menteri pada akhir tahun ini.

Posisi Rishi Sunak sebagai Perdana Menteri Inggris pun masih menjadi tanda tanya.

Jika Partai Konservatif Inggris gagal dalam pemilihan lokal, para anggotanya mempertimbangkan mengganti Sunak dengan membentuk pemerintahan persatuan yang dipimpin oleh pemimpin House of Commons di Parlemen, Penny Mordaunt.

Baca juga: PM Inggris, Rishi Sunak Hadapi Tekanan dalam Negeri yang Makin Besar, Setop Mempersenjatai Israel

Seorang sumber kepada Bloomberg mengatakan, penggantian perdana menteri bisa terjadi jika pemilu menyebabkan hilangnya banyak kubu konservatif di dewan lokal dan balai kota.

Risiko ini cukup besar karena jajak pendapat menunjukkan bahwa partai tersebut akan menderita kekalahan besar dalam pemilihan parlemen yang diperkirakan akan diadakan akhir tahun ini.

Anggota Konservatif yang moderat telah menyiapkan rencana yang mereka sebut skenario darurat, di mana Partai Konservatif dapat membentuk pemerintahan persatuan yang terdiri dari kelompok moderat, sayap kanan, dan calon perdana menteri di masa depan.

Kaum konservatif percaya bahwa pergantian pemimpin akan memberi mereka satu-satunya kesempatan untuk menyelamatkan situasi di tengah kekalahan yang tampaknya hampir tak terelakkan dari Partai Buruh yang dipimpin oleh Keir Starmer.

Mordant sudah dua kali mencalonkan diri sebagai perdana menteri.

Pemilihan lokal akan memilih lebih dari 2.500 anggota dewan, serta Walikota London dan walikota regional.

Sosok Penny Mordaunt

Penny lahir pada 4 Maret 1973. Dalam situs pribadinya, ia tinggal di Portsmouth sepanjang hidupnya.

Ibunya seorang guru berkebutuhan khusus di sekolah di Purbrook sebelum dia meninggal karena kanker payudara ketika Penny berusia lima belas tahun.

Penny kemudian mendapatkan seorang ibu tiri yang juga seorang guru di sekolah dasar setempat.

Ayahnya merupakan seorang tentara. Ia lahir di barak Hilsea dan bertugas di Resimen Parasut. Dia kemudian menjadi guru di sekolah Oak Park dan pekerja muda untuk Dewan Hampshire.

Baca juga: Rishi Sunak Mendadak Batalkan Pertemuan, Mitsotakis: Inggris Takut Ditagih soal Patung Yunani

Dia dididik di Sekolah Komprehensif Oaklands dan kelas enam.

Penny adalah anak pertama di keluarganya yang melanjutkan ke universitas, tempat dia belajar Filsafat di Reading.

Dia membiayai hidupnya dengan beberapa pekerjaan, bekerja pada siang hari di pabrik lokal, termasuk pabrik Johnson and Johnson, dan pada malam hari, sebagai asisten pesulap untuk Will Ayling, Presiden Lingkaran Sihir.

Dia kemudian memiliki karir yang sukses di bidang komunikasi di sektor swasta, publik dan amal.

Dia adalah direktur distributor lotere nasional dan menciptakan program Veteran Reunited, yang memungkinkan prajurit dan wanita menghadiri acara peringatan dan mengunjungi medan perang di masa perang.

Pada tahun 2004, ia mendirikan bisnis sendiri yang ia jual sebelum menjadi Direktur Diabetes UK, organisasi pasien terbesar di Eropa. Dia memperluas layanannya ke negara-negara yang rentan terhadap diabetes sambil meningkatkan pendapatannya.

Dia memiliki sejarah panjang sebagai sukarelawan pertama di rumah sakit dan panti asuhan di Rumania pasca-revolusi.

Ketertarikannya pada rumah sakit berlanjut ketika dia memimpin pengunjung League of Friends di Rumah Sakit Queen Alexandra. Dia tetap menjadi pelindung Enable Kemampuan, Pendiri dan Presiden Wymering Manor Trust dan Duta Kepanduan untuk Portsmouth.

Setelah berkarir sebagai cadangan Angkatan Laut Kerajaan, dia sekarang memegang komisi kedua dan merupakan Kehormatan RNR, yang berafiliasi dengan Skuadron MCM2.

Penny kehilangan Portsmouth North pada upaya pertamanya pada tahun 2005. namin kemudian memenangkan kursi tersebut pada tahun 2010, 2015, 2017 dan 2019, masing-masing dengan peningkatan mayoritas.

Pada tahun 2014, Penny bergabung dengan pemerintahan sebagai Menteri di Pemerintahan Daerah. Pada tahun 2015 ia diangkat menjadi Menteri Angkatan Bersenjata, wanita pertama yang menduduki posisi tersebut.

Pada tahun 2016, ia diangkat sebagai Menteri Negara Penyandang Disabilitas, Kesehatan dan Pekerjaan. Pada bulan November 2017, ia dipromosikan kembali ke posisi kabinet pertamanya sebagai Menteri Luar Negeri untuk Pembangunan Internasional dan kemudian menjadi Menteri Pertahanan, yang juga merupakan wanita pertama yang memegang jabatan tersebut.

Pada tahun 2020, Penny kembali ke pemerintahan dan diangkat menjadi Jenderal Pembayar Yang Mulia.

Pada tahun 2021 ia menjadi Menteri Kebijakan Perdagangan Internasional, mengawasi semua negosiasi perdagangan langsung, dengan fokus khusus pada CPTPP. Dia membentuk program Nota Kesepahaman tingkat negara bagian AS setelah Presiden Biden memperlambat kesepakatan Federal AS, membuka negosiasi dengan 50 persen negara bagian AS dan menandatangani tiga kesepakatan pertama dalam waktu satu tahun.

Pada tahun 2022, baik Liz Truss dan Rishi Sunak memintanya untuk menjabat sebagai Leader of the Commons dan Lord President of the Council. Dalam peran ini, ia mengawasi Dewan Aksesi setelah kematian Ratu Elizabeth II dan penobatan Raja Charles III.