Jelang Lebaran Idul Fitri Israel Bersiap Serang Rafah, Kini Cuma Satu Brigade yang Tersisa di Gaza
Satu brigade tentara Israel tersisa di Gaza setelah penarikan pasukan Israel secara massal. Sebagai pendahuluan untuk operasi mendatang di kota Rafah.
Penulis: Muhammad Barir
AS juga telah mendorong rencana yang memadai untuk mengevakuasi warga sipil di Rafah, yang terkepung di kota yang sangat padat penduduknya.
Yedioth Ahronoth menulis bahwa penarikan tersebut akan memungkinkan tentara untuk membangun tempat penampungan bagi para pengungsi begitu mereka pindah ke Rafah.
Diperkirakan pesawat-pesawat tempur akan terus melakukan pemboman di seluruh jalur tersebut.
“Terlepas dari apa yang terjadi nanti dalam perang, pengurangan jumlah pasukan dan intensitas tekanan militer yang terus menerus dalam beberapa bulan terakhir telah membawa kita jauh dari pencapaian tujuan perang. Hal ini juga memiliki hubungan langsung dengan menghindari munculnya rencana baru terhadap para sandera,” kata anggota MK Israel Gideon Saar, seperti dilansir koresponden Israel Hayom Ariel Kahana.
Penarikan tersebut terjadi ketika pasukan Israel terus menderita kerugian besar di Gaza.
Tentara Israel pada tanggal 7 April mengakui pembunuhan empat tentaranya di Gaza selatan sehari sebelumnya.
“Menurut temuan awal dari penyelidikan militer, keempat orang tersebut ditembak mati oleh teroris yang muncul dari terowongan di dalam reruntuhan bangunan dan menargetkan tentara yang sedang berpatroli di sepanjang jalur pasokan IDF di Khan Younis. Tampaknya para pejuang dapat melarikan diri dengan selamat. Mereka mundur ke dalam terowongan," lapor Israel Hayom.
Namun, menurut laporan lapangan dari Brigade Qassam Hamas, batalion Khan Yunis milik kelompok tersebut membunuh lebih dari 14 tentara Israel pada tanggal 6 April dalam beberapa operasi rumit dan penyergapan yang terjadi di lingkungan Al-Amal dan daerah Al-Zana.
(Sumber: The Cradle)