Sekutu Kiev: 'Jika Ukraina Kalah, Kita Semua Rugi'
Inggris dan Prancis mendesak para sekutunya di Barat agar berbuat lebih banyak lagi untuk kemenangan Ukraina.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Inggris dan Prancis mendesak para sekutunya di Barat agar berbuat lebih banyak lagi untuk kemenangan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Perancis Stéphane Séjourné menegaskan bahwa dua negara itu bersikap jelas. Mendorong Ukraina agar memenangkan perang.
“Jika Ukraina kalah, kita semua rugi. Kerugian akibat kegagalan mendukung Ukraina sekarang akan jauh lebih besar dibandingkan kerugian akibat memukul mundur Putin,” tulis mereka.
Baca juga: IAEA Teriak PLTN Zaporozhye Diserang Drone, Rusia-Ukraina Saling Tuding
Para menteri luar negeri mengatakan bahwa dunia sedang mengawasi dan “akan menghakimi kami jika kami gagal”.
“Tetapi seperti yang dibahas dalam Konferensi Paris pada bulan Februari, kita harus berbuat lebih banyak lagi untuk memastikan kita mengalahkan Rusia. Kita juga harus terus bekerja sama dalam menghadapi tantangan global lainnya,” Cameron dan Séjourné menekankan.
Cameron Akan Desak Kongres AS
Menteri Luar Negeri Inggris akan melakukan perjalanan ke Washington minggu ini dan berencana menggunakan kunjungan tersebut untuk membujuk anggota Kongres agar memilih pendanaan untuk lebih lanjut mendukung Ukraina.
Sebelumnya, Cameron mendesak rekan-rekannya di Eropa untuk memberikan tekanan pada ketua Kongres AS, Mike Johnson.
Mike Turner, ketua Komite Intelijen DPR AS, mengatakan bahwa Johnson telah berjanji untuk membahas masalah pemberian bantuan kepada Ukraina setelah Kongres kembali dari reses Paskah pada 9 April.
Johnson mengatakan bahwa paket bantuan AS untuk Ukraina akan mencakup “beberapa inovasi penting”, termasuk kemungkinan pemberian pinjaman AS ke Ukraina.
Senat AS meloloskan rancangan undang-undang kompromi pada musim dingin lalu, yang menggabungkan bantuan untuk Ukraina dengan serangkaian langkah keamanan nasional lainnya, termasuk langkah-langkah untuk memerangi migrasi ilegal di perbatasan Meksiko.
Namun, Johnson mengindikasikan bahwa dia tidak akan membawa RUU ini ke pemungutan suara di Dewan Perwakilan Rakyat; sebaliknya, mereka akan mempersiapkannya sendiri.