Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Masih Temui Jalan Buntu meski Ada Laporan Kemajuan, Kata Hamas

Perundingan gencatan senjata di Gaza masih menemui jalan buntu meskipun ada laporan kemajuan, kata Hamas.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Masih Temui Jalan Buntu meski Ada Laporan Kemajuan, Kata Hamas
tangkap layar Memo/Ahmed Hasaballah/Getty Images
Pejuang Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, memamerkan senjata tempur mereka di kamp Maghazi 19 Juli 2023. 

Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Masih Temui Jalan Buntu meski Ada Laporan Kemajuan, Kata Hamas

TRIBUNNEWS.COM- Perundingan gencatan senjata di Gaza masih menemui jalan buntu meskipun ada laporan kemajuan, kata Hamas.

Seorang pejabat Hamas mengatakan hari ini tidak ada kemajuan yang dicapai pada putaran baru perundingan gencatan senjata Gaza di Kairo yang juga dihadiri oleh perwakilan Israel, Qatar dan AS, setelah tuan rumah asal Mesir mengatakan kemajuan telah dicapai dalam agenda tersebut, lapor Reuters.

Negara-negara Barat telah menyuarakan kemarahannya atas tingginya angka kematian warga sipil Palestina dan krisis kemanusiaan yang timbul akibat serangan militer Israel di Gaza.

Israel dan Hamas mengirim tim ke Mesir kemarin setelah kedatangan Direktur CIA William Burns pada hari Sabtu, yang kehadirannya menggarisbawahi meningkatnya tekanan AS terhadap kesepakatan yang akan membebaskan tawanan perang yang ditahan di Gaza dan memberikan bantuan kepada warga sipil yang terisolasi.

“Tidak ada perubahan dalam posisi pendudukan dan oleh karena itu, tidak ada hal baru dalam perundingan di Kairo,” kata pejabat Hamas, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada Reuters.


“Belum ada kemajuan.”

Enam bulan setelah serangannya, Israel telah menghancurkan Gaza dan menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta warga Palestina kehilangan tempat tinggal dan banyak di antara mereka yang berisiko kelaparan.

BERITA REKOMENDASI

Israel menyuarakan optimisme yang hati-hati mengenai negosiasi terbaru.

Menteri Luar Negeri Israel Katz menggambarkan perundingan di Kairo sebagai perundingan yang paling dekat dengan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan sejak gencatan senjata singkat pada bulan November di mana Hamas membebaskan puluhan tawanan perang bagi perempuan yang ditahan di Israel.

Dua sumber keamanan Mesir dan Al-Qahera News yang dikelola pemerintah mengatakan beberapa kemajuan telah dicapai dalam perundingan di Kairo.

Sumber-sumber keamanan mengatakan kedua belah pihak telah membuat konsesi yang dapat membantu membuka jalan bagi kesepakatan gencatan senjata yang – seperti yang diusulkan dalam perundingan sebelumnya – akan dilakukan dalam tiga tahap, dengan pembebasan sandera Israel yang tersisa dan gencatan senjata jangka panjang diatasi pada tahap kedua.

Konsesi tersebut berkaitan dengan pembebasan tawanan perang dan permintaan Hamas untuk memulangkan warga yang mengungsi ke Gaza utara, kata mereka.


Para mediator menyarankan kepulangan tersebut dapat dipantau oleh pasukan Arab jika ada pasukan keamanan Israel yang nantinya akan ditarik kembali, tambah mereka.

Delegasi meninggalkan Kairo dan konsultasi diperkirakan akan dilanjutkan dalam waktu 48 jam, kata sumber tersebut dan Al-Qahera.

Namun, seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya mediasi mengatakan kepada Reuters bahwa kebuntuan terus berlanjut karena penolakan Israel untuk mengakhiri perang, menarik pasukannya dari Gaza, mengizinkan semua warga sipil untuk kembali ke rumah mereka dan mencabut blokade yang telah berlangsung selama 17 tahun untuk memungkinkan rekonstruksi cepat. daerah kantong pesisir.

Langkah-langkah ini lebih diutamakan daripada tuntutan utama Israel untuk membebaskan sandera sebagai ganti warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.

“Mengenai pertukaran tahanan, Hamas telah dan bersedia untuk lebih fleksibel, namun tidak ada fleksibilitas atas… tuntutan utama kami,” katanya.

Israel mengesampingkan untuk segera mengakhiri perang atau menarik diri dari Gaza.

Ketika ditanya mengenai perundingan tersebut oleh para wartawan hari ini, juru bicara pemerintah Israel Avi Hyman tidak mau menjelaskan secara rinci, hanya mengatakan:

“Hal yang paling penting adalah bahwa orang-orang yang tepat berada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat untuk membahas cara-cara yang dapat ditempuh oleh Israel, sandera bisa dibebaskan.”

(Sumber: Middle East Monitor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas