Relawan Kemanusiaannya Dibunuh Israel, Australia Isyaratkan Mau Secara Resmi Akui Negara Palestina
Australia, sekutu dekat AS -sponsor utama Israel- mau mengakui secara resmi negara Palestina. Mereka sadar cara militer tak bisa melenyapkan Hamas
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Relawan Kemanusiaannya Dibunuh Israel, Australia Isyaratkan Mau Secara Resmi Akui Negara Palestina
TRIBUNNEWS.COM - Australia mengisyaratkan kemungkinan secara resmi mengakui negara Palestina.
Khaberni mengulas, sinyalemen dari Australia, sekutu Amerika Serikat (AS) yang merupakan sponsor utama Israel, adalah sebuah kemungkinan yang nyaris tidak mungkin dilakukan oleh negara-negara Barat.
"Namun kini banyak dari mereka (negara Barat) yang mendiskusikannya (kemungkinan mengakui secara resmi negara Palestina)," tulis laporan tersebut, Selasa (8/4/2024).
Baca juga: Hari ke-186 Perang Gaza, Israel Linglung, Berkoar Serang Iran-Lebanon, MIliternya Bahas Mundur
Laporan tersebut mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, yang mengatakan kalau pengakuan tersebut dapat membantu memajukan proses perdamaian yang terhenti.
Pengakuan secara resmi negara Palestina, tambahnya, juga bisa jadi cara yang efektif menghadapi apa yang ia gambarkan sebagai kekuatan ekstremis di Timur Tengah.
Dia menambahkan kalau “pengakuan terhadap negara Palestina, yang hanya bisa berdampingan dengan negara Israel yang aman, tidak hanya akan memberikan kesempatan bagi rakyat Palestina untuk mewujudkan aspirasi mereka,” namun “juga akan memperkuat kekuatan perdamaian.
"Selain itu (pengakuan atas Negaa Palestina) akan melemahkan kekuatan serangan ekstremisme. Hal ini akan melemahkan (serangan) Hamas, Iran dan sekutu mereka lainnya di kawasan,” kata dia.
Relawan Kemanusiaan Australia Tewas Dibunuh Tentara Israel
Pernyataan Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong muncul setelah negaranya mengaku tidak puas atas penjelasan Israel atas kematian pekerja bantuan.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menuntut Israel untuk lebih transparan atas serangan terhadap konvoi pekerja kemanusiaan yang tergabung dalam World Central Kitchen, beberapa waktu lalu.
"Israel belum memberikan penjelasan yang memuaskan atas kematian tujuh pekerja bantuan pekan lalu, kata Perdana Menteri Anthony Albanese ketika Australia menunjuk seorang mantan pejabat senior militer untuk mempelajari penyelidikan Israel atas insiden tersebut, lapor Reuters.
Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa tentaranya secara keliru percaya bahwa mereka sedang menyerang orang-orang bersenjata Hamas ketika serangan udara menewaskan sebagian besar staf World Central Kitchen, termasuk “Zomi” Frankcom dari Australia.
Dua tentara Israel telah dipecat dan yang lainnya ditegur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.