TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sosok Ratu Properti di Vietnam, Truong My Lan, yang dijatuhi hukuman mati usai jadi tersangka kasus korupsi Rp 200 Triliun.

Diketahui, Truong My Lan dijatuhi hukuman mati pada hari Kamis (11/4/2024), dan kasus yang menjeratnya adalah kasus penipuan keuangan terbesar yang pernah ada di negara tersebut.

Truong My Lan didakwa melakukan penipuan sebesar $12,5 miliar atau hampir 3 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Vitenam pada 2022.

Sebuah laporan juga menyatakan hukuman mati bukanlah sesuatu yang jarang terjadi di Vietnam.

Namun, hal ini jarang terjadi dalam kasus kejahatan keuangan dan bagi seseorang yang terkenal, dilansir BBC.

Truong My Lan terbukti 'menjarah' salah satu bank terbesar di Vietnam selama 11 tahun.

Ia dihukum karena mengambil pinjaman sebesar $44 miliar (£35 miliar) dari Saigon Commercial Bank.

Putusan tersebut mengharuskan dia mengembalikan $27 miliar, jumlah yang menurut jaksa penuntut mungkin tidak akan pernah bisa diperoleh kembali.

Dalam kasus tersebut, sebanyak 2.700 orang dipanggil untuk memberikan kesaksian, sementara 10 jaksa penuntut negara dan sekitar 200 pengacara dilibatkan.

Lalu, 85 orang lainnya diadili bersama Truong My Lan, yang menolak tuduhan tersebut dan dapat mengajukan banding.

Semua terdakwa dinyatakan bersalah, empat orang menerima hukuman penjara seumur hidup.

Baca juga: Korupsi Terbesar Vietnam, Taipan Real Estat Dihukum Mati

Sisanya dijatuhi hukuman penjara mulai dari 20 tahun hingga tiga tahun ditangguhkan.

Sementara, suami dan keponakan Truong My Lan masing-masing menerima hukuman penjara sembilan dan 17 tahun.

Lantas, siapakah sosok Truong My Lan, Ratu Properti yang dijatuhi hukuman mati?

Taipan real estate Vietnam ini adalah seorang pengusaha wanita berusia 67.

Dia adalah pimpinan perusahaan real estate Van Thinh Phat yang mengembangkan apartemen mewah, hotel, perkantoran, dan pusat perbelanjaan.

Truong My Lan berasal dari keluarga Sino-Vietnam di Kota Ho Chi Minh, sebelumnya Saigon.

Kota ini telah lama menjadi mesin komersial perekonomian Vietnam, sejak dahulu menjadi ibu kota anti-komunis di Vietnam Selatan, dengan komunitas etnis Tionghoa yang besar.

Seperti dilansir media pemerintah Tien Phong, Truong My Lan yang lahir pada 1956, awalnya membantu ibunya yang merupakan pengusaha Tiongkok dalam menjual kosmetik di pasar tertua di Kota Ho Chi Minh, dikutip dari livemint.com.

Pada 1992, ia dan keluarganya mendirikan Van Thinh Phat, yang berkembang menjadi salah satu perusahaan real estate terkaya di Vietnam selama bertahun-tahun.

Di tahun yang sama, ia juga menikah dengan investor Hong Kong, Eric Chu Nap-kee, dan mereka memiliki dua anak perempuan.

Saat ini, perusahaan ini terkait dengan properti-properti utama di pusat kota di Ho Chi Minh City, seperti Times Square Saigon setinggi 39 lantai, Windsor Plaza Hotel yang mewah, gedung perkantoran Capital Place setinggi 37 lantai, dan hotel Sherwood Residence yang ternama, di mana Lan tinggal sebelum penangkapannya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)