Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Elite Iran Sita Kapal Kargo Israel, Netanyahu Murka Desak Dewan Keamanan PBB Hukum IRGC

Pasukan elite Garda Revolusi Iran (IRGC ) menyerang dan menyita kapal kontainer milik miliarder Israel yang berlayar di Selat Hormuz

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Pasukan Elite Iran Sita Kapal Kargo Israel, Netanyahu Murka Desak Dewan Keamanan PBB Hukum IRGC
Al Jazeera
IRGC diam-diam melakukan penyerangan dan menyita kapal kontainer milik miliarder Israel yang berlayar 50 mil laut (92 km) ke arah timur laut Fujairah, Selat Hormuz 

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Pasukan elite Garda Revolusi Iran (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC ) menyerang dan menyita kapal kontainer milik miliarder Israel yang berlayar 50 mil laut (92 km) ke arah timur laut Fujairah, Selat Hormuz pada Minggu (13/4/2024).

Tak tanggung-tanggung, Iran terurut menerjunkan helikopter Mil Mi-17 rancangan Soviet.

Media Tasnim Iran melaporkan penyitaan yang dikomandoi Korps Angkatan Laut IRGC terjadi usai pasukan elite Iran kehilangan tujuh anggotanya akibat serangan udara yang dilancarkan Israel ke Damaskus.

Baca juga: 7 Info Terbaru Mengenai Serangan Iran ke Israel: Jumlah Korban hingga Sikap AS dan Sekutunya

Israel berdalih serangan terhadap Damaskus tidak menargetkan gedung kedutaan Iran, melainkan bangunan di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer Garda Revolusi. Sayangnya klarifikasi yang diberikan Israel tak hiraukan Iran.

Pemerintah Iran menganggap penyerangan yang dilakukan militer Israel sebagai sesuatu yang tidak dapat dimaafkan. Alasan ini yang mendorong pasukan elite IRGC Iran untuk melakukan penyitaan terhadap kapal Israel sebagai bentuk pembalasan.

“Kapal yang dikomandoi IRGC, berhasil menyita kapal tersebut kargo MSC Aries berbendera Portugal, kini kapal tersebut telah dipandu menuju perairan teritorial negara kami,” lapor media lokal Iran, IRNA.

Baca juga: Iran Lancarkan Serangan ke Israel, Orang-Orang Borong Persediaan Makanan dan Berlindung di Bunker

Tak hanya kapal kargo saja yang disita, pasukan IRGC Iran juga turut menjadikan 25 awak yang berada dalam kapal sebagai tawanan perang. Bahkan baru-baru ini Iran semakin agresif meluncurkan belasan serangan drone dan misil ke wilayah Israel, hingga mengancam kedaulatan Tel Aviv.

BERITA REKOMENDASI

PM Netanyahu Murka Desak DK PBB Hukum IRGC

Merespon penyitaan kapal yang dilakukan Iran, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu buka suara, ia berjanji Iran akan menanggung konsekuensinya jika mereka memilih untuk melakukan eskalasi lebih lanjut.

Hal senada juga turut dilontarkan juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, dalam keterangan resminya pimpinan militer Israel ini memperingatkan Iran untuk bersiap menanggung konsekuensinya apabila terus melanjutkan eskalasi.

“Israel dalam keadaan siaga tinggi. Kami telah meningkatkan kesiapan kami untuk melindungi Israel dari agresi Iran lebih lanjut. Kami juga siap untuk merespons," kata Daniel.

Sementara itu mencegah serangan Iran yang semakin membabi buta, Israel mendesak Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat untuk mengutuk serangan Iran terhadap negaranya.


Adapun permintaan tersebut dilayangkan melalui surat resmi yang dikirimkan Duta Besar Israel untuk PBB kepada Presiden Dewan.

"Serangan Iran merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan global dan saya berharap Dewan Keamanan akan menggunakan segala cara untuk mengambil tindakan nyata terhadap Iran," kata Duta Besar Israel di X.

Tak nanya itu, Gilad juga meminta DK PBB menetapkan Korps Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris lantaran terus melakukan serangan yang mengancam perdamaian dunia.

Baca juga: Serangan Iran ke Israel Diprediksi Tak akan Picu Perang Dunia III Meski Konflik Bisa Meluas

Serangan Udara

Iran meluncurkan puluhan drone dan rudal ke Israel sebagai balasan serangan yang terjadi pada 1 April lalu. Korps Garda Revolusi Islam atau Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) Iran mengonfirmasi serangan tersebut.

Serangan itu terjadi hampir dua minggu setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh anggota IRGC.

IRGC mengatakan mereka telah melepaskan drone dan rudal di bawah operasi "True Promise" dan menambahkan bahwa tindakan tersebut adalah bagian dari hukuman atas "kejahatan Israel".

"Kami melancarkan operasi menggunakan drone dan rudal sebagai tanggapan atas kejahatan entitas Zionis yang menargetkan konsulat Iran di Suriah. Operasi tersebut dilakukan dengan puluhan rudal dan drone untuk menyerang sasaran tertentu di wilayah pendudukan," ungkap IRGC dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al-Jazeera.

Israel mengatakan drone tersebut akan memakan waktu beberapa jam sebelum mencapai wilayah udaranya.

Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu, Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari, mengatakan Iran meluncurkan UAV [kendaraan udara tak berawak] dari wilayahnya menuju wilayah negara Israel.

"Ini adalah eskalasi yang parah dan berbahaya. Kemampuan pertahanan dan ofensif kami berada pada tingkat kesiapan tertinggi menjelang serangan skala besar dari Iran," ucap Hagari.

Israel sendiri telah meningkatkan kewaspadaannya sejak serangannya di Damaskus pada tanggal 1 April, meskipun Israel tidak mengomentari serangan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas