Cegah Ketegangan di Timur Tengah Meningkat, Menlu Inggris Desak Israel Tak Balas Serangan Iran
Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel pada Minggu (14/4/2024).
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, mendesak Israel untuk tidak membalas serangan drone dan rudal Iran.
Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel pada Minggu (14/4/2024).
Namun, David Cameron mengatakan, Israel harus berpikir dengan kepala dan hati, karena serangan Teheran hampir gagal total.
Menurutnya, serangan lebih dari 300 rudal dan drone dari Iran hanya menyebabkan kerusakan kecil di Israel.
Sebab, kata dia, sebagian besar ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome dan dengan bantuan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania.
Hal ini menyusul dugaan serangan udara Israel terhadap kompleks kedutaan Iran di Suriah pada 1 April 2024.
“Saya pikir mereka dibenarkan untuk berpikir bahwa mereka harus merespons karena mereka telah diserang."
"Namun kami mendesak mereka sebagai teman untuk berpikir dengan kepala dan hati, menjadi cerdas sekaligus tangguh,” kata Cameron, dilansir BBC.
Selanjutnya, Cameron mendesak Israel untuk tidak meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
“Dalam banyak hal, ini merupakan kekalahan ganda bagi Iran."
"Serangan tersebut hampir gagal total, dan mereka mengungkapkan kepada dunia bahwa mereka adalah pengaruh jahat di kawasan yang siap melakukan hal ini."
Baca juga: Iran Kembali Buka Operasional Bandara Mehrabad yang Sempat Ditutup Buntut Serangan ke Israel
"Jadi, harapan kami adalah tidak akan ada respons balasan,” tambahnya.
Cameron melanjutkan, Inggris juga akan bekerja sama dengan sekutunya untuk mempertimbangkan penerapan lebih banyak sanksi terhadap Iran.
Inggris juga mendesak Israel untuk kembali fokus pada menyetujui gencatan senjata dengan Hamas yang didukung Iran dalam perang Gaza.