Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Digempur Iran dan Proksinya, Israel Boncos Puluhan Triliun Rupiah dalam Semalam

Serangan Iran ke Israel pada Minggu dini hari, (14/4/2024), menimbulkan kerugian yang amat besar bagi Israel.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Digempur Iran dan Proksinya, Israel Boncos Puluhan Triliun Rupiah dalam Semalam
Tangkapan layar/JN
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

TRIBUNNEWS.COM – Serangan Iran ke Israel pada Minggu dini hari, (14/4/2024), menimbulkan kerugian yang amat besar bagi Israel.

Brigjen Reem Aminoach, mantan penasihat keuangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan kerugian itu menembus angka 4—5 miliar shekel atau sekitar Rp17,2—21,5 triliun

“Jika kita berbicara tentang rudal balistik yang harus ditembak jatuh dengan sistem Arrow, rudal jelajah yang harus ditembak jatuh dengan rudal lain, dan pesawat nirawak yang pada kenyataannya dijatuhkan terutama dengan pesawat, maka jumlahkan biayanya,” kata Aminoach kepada Yedioth Ahronoth.

“Sebesar $3,5 untuk satu rudal Arrow, $1 miliar untuk rudal David’s Sling, biaya ini dan itu untuk pesawat. Besarnya 4—5 miliar shekel.

Aminoach juga mengungkapkan keputusan pemerintah Israel untuk menunda pemesanan jet tempur baru dari Amerika Serikat (AS).

“Menangguhkan pemesanan pesawat dari AS dengan menggunakan uang Amerika dalam bentuk dolar bantuan dan kita berbicara tentang pesawat yang seharusnya tidak ditambahkan untuk menambah pesawat yang telah ada, tetapi hanya untuk menggantikan pesawat yang telah ada,” katanya.

Sementara itu, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan ada sekitar 350 rudal dan pesawat nirawak yang diluncurkan dari Iran ke Israel.

Berita Rekomendasi

Hagari mengklaim kebanyakan dari rudal dan pesawat itu bisa ditangkis Israel.

Dia juga menyebut ada juga rudal dan pesawat nirawak yang diluncurkan dari Lebanon, Irak, dan Yaman.

Israel akan lancarkan serangan balasan

Israel diperkirakan akan melancarkan serangan balasan ke Iran dalam waktu dekat.

Baca juga: Sederet Sistem Pertahanan Udara Iran untuk Lawan Serangan Balasan Israel, Ada S-300 Rusia

Wall Street Journal menyebut perkiraan itu didasarkan pada informasi dari tiga pejabat tinggi di Barat.

Meski serangan balasan itu sudah dekat, Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu dekat Israel meminta negara Zionis itu untuk untuk mengurungkan niatnya.

“Kami tidak akan ikut serta dalam operasi serangan apa pun terhadap Iran,” kata pejabat AS kepada Wall Street Journal, dikutip dari Times Now News.

Di sisi lain, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Timur Tengah kini berada dalam situasi berbahaya.

“Warga kawasan itu menghadapi bahanya nyata konflik berskala penuh. Ini saatnya untuk meredakan [situasi] dan melakukan deeskalasi,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Guterres juga kembali menyampaikan kecamannya atas serangan di Kedutaan Iran di Suriah.

Seperti PBB, Uni Eropa dan Group of Seven (G7) juga mendesak dicegahnya eskalasi di Timur Tengah.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan membatalkan rencangan balasan ke Iran dalam waktu dekat.

Dilansir dari Russia Today, pembatalan itu terjadi setelah Netanyahu menelepon Presiden AS Joe Biden.

Menurut dua pejabat anonim, kabinet perang Netanyahu sudah menyorkan sejumlah rencana balasan untuk Iran.

Beberapa anggota kabinet dilaporkan mendesak adanya serangan balasan dalam waktu dekat.

Baca juga: PROFIL Brigjen Hajizadeh, Tokoh Sentral dalam Serangan Rudal Iran ke Israel, Loyalis Ali Khamenei

Namun, setelah diminta oleh Biden, Netanyahu pada akhirnya memilih untuk tidak mengikuti nasihat para anggota kabinet itu.

Percakapan lengkap antara Biden dan Netanyahu tidak diungkapkan oleh Gedung Putih.

Menurut laporan Axios, Biden berkata kepada Netanyahu bahwa Israel pada dasarnya sudah menang dalam konflik melawan Iran.

Biden kemudian menasihati Biden untuk “mengambil kemenangan itu”.

Axios juga menyebutkan bahwa rencana serangan balasan apa pun terhadap Iran tidak akan didukung oleh AS.

Sementara itu, seorang panglima tinggi Iran mengatakan rezim Zionis telah cukup “dihukum”.

Iran juga tidak akan melakukan aksi militer lagi kecuali jika Israel kembali menyerang.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas