Ukraina Mulai Gondok, Sebut AS Pentingkan Diri Sendiri
Sementara Rusia yang menginvasi negara itu telah sedikit demi sedikit terus menguasai wilayah-wilayah di Donbass dan Ukraina bagian selatan.
Editor: Hendra Gunawan
Serangan pesawat tak berawak Ukraina telah menargetkan beberapa kilang Rusia sejak awal Maret. Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyatakan bahwa Kiev telah melakukan terorisme dan serangan jarak jauh terhadap penduduk sipil Rusia dalam upaya untuk “meyakinkan negara-negara Barat yang mendukungnya akan kemampuannya melawan Tentara Rusia.
”Hal ini terlepas dari fakta bahwa Kiev belum mencapai keberhasilan nyata di medan perang," tambah menteri tersebut.
Negara-negara Barat di Kiev sebelumnya menyatakan kekhawatirannya bahwa serangan Ukraina jauh ke wilayah Rusia dengan senjata yang disediakan anggota NATO dapat memicu konflik yang lebih luas.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan awal bulan ini bahwa Washington tidak mendukung serangan Ukraina di tanah Rusia.
Austin kemudian menyatakan bahwa Kiev dapat fokus pada sasaran militer karena serangan terhadap infrastruktur minyak bumi dapat mengguncang pasar internasional.
Sementara Ketua Komite Intelijen, Mike Turner dari Partai Republik, dalam wawancara dengan NBC News mengatakan, parlemen AS segera mempertimbangkan bantuan ke Kiev pada minggu ini.
"Rusia mulai mendapatkan kekuatan. Ukraina mulai kehilangan kemampuan untuk mempertahankan diri. AS perlu mengambil tindakan dan memberikan senjata yang dibutuhkan Ukraina. Dan saya pikir kita akan melihat dukungan yang sangat besar mengenai masalah ini di DPR pada tahun ini," kata anggota kongres itu.
Turner tidak merinci versi RUU bantuan Kiev mana yang akan dipertimbangkan parlemen.
Ketua parlemen AS Mike Johnson sebelumnya mengatakan bahwa bantuan AS untuk Ukraina akan disetujui kalau ada imbal baliknya.
Mike Johnson mengatakan ia akan mengusulkan rancangan undang-undangnya sendiri, yang menurutnya bantuan ke Ukraina akan ditransfer ke basis kredit, dan persyaratan tertentu mengenai kebijakan dalam negeri akan ditetapkan untuk Gedung Putih AS.
Namun, tingkat kesiapan dokumen tersebut saat iibelum diketahui. Johnson menyatakan belum menemukan pemahaman bersama dengan Biden mengenai masalah ini.