Operasi Balasan Israel ke Iran Diprediksi Terjadi dalam Hitungan Hari
Operasi balasan Israel ke Iran diprediksi terjadi paling cepat pada 15 April 2024. Saat ini Dewan Perang Israel masih membahasnya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Israel dikabarkan segera merespons serangan balasan Iran yang menghantam situs militer Israel di Nevatim pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Wall Street Journal memprediksi serangan itu segera terjadi setelah Dewan Perang Israel menggelar rapat untuk menentukan waktu dan sasaran terhadap Iran.
Sebelumnya, Wall Street Journal mengatakan para analis memperkirakan tanggapan Israel terhadap Iran bisa dilakukan secepatnya pada Senin (15/4/2024) malam waktu setempat.
Namun, masih ada berbagai perdebatan di antara anggota Dewan Perang Israel, yang kemungkinan belum menetapkan tanggal pasti untuk meluncurkan serangan.
"Dewan perang memutuskan untuk membalas dengan jelas dan tegas terhadap Iran dengan tanggapan yang dirancang untuk mengirimkan pesan bahwa Israel tidak akan membiarkan serangan sebesar itu terjadi tanpa adanya reaksi,” lapor Channel12 Israel, Senin.
Meski ingin membalas serangan balasan Iran, Israel disebut tidak ingin memicu perang baru atau menghancurkan koalisi yang membantunya bertahan dari serangan Iran.
Israel akan membahas rencana tersebut dengan AS sebelum membalas serangan balasan Iran.
Sebelumnya, Iran meluncurkan serangan balasan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam, dengan menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal dari wilayahnya, melintasi Yordania menuju situs militer Israel, termasuk pangkalan udara Nevatim.
Serangan itu adalah balasan atas serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024, yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi.
Israel Tak Terima Diserang Langsung oleh Iran
Menurut laporan Axios, setelah rapat Dewan Perang Israel berakhir, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan kepada AS bahwa Israel tidak punya pilihan selain menanggapi serangan balasan Iran yang menggunakan rudal balistik.
Baca juga: ANALISA: Serangan Udara Iran ke Israel Gagal? 5 Fakta Ini Justru Bisa Menunjukkan yang Sebaliknya
Menurut Yoav Gallant, Iran seharusnya tidak menyerang Israel secara langsung karena Israel hanya menyerang konsulat Iran di Suriah, bukan serangan langsung di Iran.
“Israel tidak akan menerima persamaan di mana Iran merespons dengan serangan langsung setiap kali Israel menyerang sasaran di Suriah," kata Yoav Gallant kepada Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, melalui telepon, Minggu (14/4/2024).
AS Promosikan Israel sebagai Korban
Israel menggandeng sekutu utamanya, Amerika Serikat (AS), untuk merundingkan rencana balasan terhadap Iran.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan AS akan tetap mendukung Israel dalam permusuhannya dengan Iran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.