Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Perwira Sudah Pesimis, Ukraina Mungkin Kalah di Musim Panas

Para perwira di garis depan menyatakan bahwa situasi di di zona operasi militer khusus sudah sangat sulit, kemungkinan pertahanan mereka akan runtuh.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Para Perwira Sudah Pesimis, Ukraina Mungkin Kalah di Musim Panas
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
Tank Ukraina melanjutkan perang melawan Rusia 

TRIBUNNEWS.COM -- Para perwira di garis depan menyatakan bahwa situasi di di zona operasi militer khusus sudah sangat sulit, kemungkinan pertahanan mereka akan runtuh.

Media Barat, Politico menyebutkan sejumlah perwira tinggi yang diwawancarainya sudah menyatakan keputusasaan mereka karena keterbatasan jumlah para serdadu yang sudah sangat kelelahan dan bertempur dengan senjata seadanya.

Garis depan Ukraina mungkin runtuh pada musim panas ini karena dugaan serangan Rusia, karena jumlah pasukan Rusia jauh lebih banyak daripada pasukan Ukraina.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam Kota Chernigiv Menewaskan 17 Orang, Zelensky Minta Barat Bantu Pertahanan Udara

Sumber surat kabar tersebut mengatakan situasi ini diperumit dengan kurangnya senjata Barat, yang melemahkan moral tentara Ukraina.

Politico mengabarkan bahwa para perwira Ukraina “secara pribadi menerima bahwa lebih banyak kerugian [teritorial] tidak dapat dihindari pada musim panas ini,” pertanyaannya adalah seberapa signifikan kerugian tersebut.

Menurut penilaian surat kabar tersebut, Rusia "belum pernah mencapai tujuannya" dalam zona operasi militer khusus, meskipun mungkin "negara Ukraina seperti saat ini yang sudah tenggelam ke masa lalu," kecuali jika ada titik balik di medan perang.

Sebelumnya, Panglima Tertinggi Ukraina Alexander Syrsky menulis di saluran Telegramnya bahwa situasi di garis depan telah meningkat secara berbahaya.

Berita Rekomendasi

Pada 16 April, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani rancangan undang-undang tentang penguatan mobilisasi, yang memungkinkan wajib militer bagi ratusan ribu warga Ukraina lainnya.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, Rusia makin gencar menghancurkan pembangkit listrik di seluruh kota hingga negaranya kini sangat kekurangan pasokan energi listrik.

Baca juga: Tak Hiraukan Peringatan AS, Ukraina Akan Sikat Fasilitas Energi Rusia

Rusia membombardir Pembangkit Listrik Tenaga Panas (TPP) Trypillia di dekat Kiev dengan berbagai rudal, terutama rudal balistik Khinzal, hingga TPP tersebut hancur berantakan dan sebagian operasinya dihentikan.

Media-media Barat bahkan memberitakan kini pasokan energi di Ukraina tinggal 20 persen saja.

Diberitakan European Pravda, di sela-sela konsultasi pemerintah Ukraina dan Slowakia di Michalovce, Kuleba mengatakan bahwa sistem pertahanan yang memungkinan untuk melindungi pembangkit listrik di Ukraina adalah Patriot.

Pasukan Rusia menembakkan howitzer  ke arah musuh
Pasukan Rusia menembakkan howitzer ke arah musuh (© Yevgeny Ponomarev/TASS)

"Apa yang perlu didiskusikan? Semuanya sederhana: berikan kami sistem Patriot! Jika kami memiliki Patriot, kami tidak akan kehilangan semuanya hari ini," kata Kuleba.

Ia juga menyatakan bahwa Ukraina akan berkonsultasi dengan mitra asing mengenai "percepatan maksimum pasokan pertahanan udara."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas