Israel Klaim Bisa Hancurkan Iran dengan Operasi Senyap, Terbukti dari Serangan Jumat Lalu
Militer Iran mengkalim hanya drone yang dikirim Israel dan mereka berhasil melumpuhkannya tanpa kerusakan berarti di negara itu.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL - Militer Israel kerahkan drone menyerang Iran pada dini hari, Jumat (19/4/2024) lalu.
- Terdengar ledakan di provinsi Isfahan Iran, dimana terdapat fasilitas nukir negara itu.
- Namun militer Iran mengkalim hanya drone yang dikirim Israel dan mereka berhasil melumpuhkannya tanpa kerusakan berarti di negara itu.
- Serangan Israel ini sebagai balasan atas militer Iran yang menembakkan serangkaian drone dan rudal ke Israel pekan lalu.
- Setelah sebelumnya Israel menyerang kedutaan Iran di Surian yang menewaskan 13 orang, termasuk dua jenderal Korps Garda Revolusi Islam Iran.
- Eskalasi ini terjadi lebih dari enam bulan setelah perang dahsyat Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 34.000 orang, dan meningkatkan kekhawatiran kekerasan di Timur Tengah.
Klaim Israel
Media Jerussalem Post, Sabtu (20/4/2024), mengklaim serangan Israel ke Iran itu berhasil merusak pertahanan udara Iran.
Disebutkan bahwa serangan udara itu tidak terdeteksi oleh Iran.
Israel sebelumnya telah memutuskan untuk tidak melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran dan malah memilih taktik yang lebih senyap dengan mengirimkan pesan dengan tujuan mengakhiri siklus serangan.
Disebutkan bahwa pertahanan udara S-300 Iran di Isfahan, yang melindungi situs nuklir utama Natanz, dihancurkan tanpa terdeteksi oleh rudal jarak jauh yang ditembakkan dari luar wilayah udara Iran.
Dikatakan bahwa sumber dan beberapa pos citra satelit dikonfirmasi pada hari Sabtu.
The New York Times, Fox News, dan laporan asing lainnya mengatakan bahwa Israel yang melancarkan serangan tersebut.
Meskipun pihak Israel diam mengenai hal tersebut.
Masih belum jelas pada hari Sabtu apakah drone juga berperan dalam serangan tersebut.
Senator Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menulis di X (tweet) bahwa “Israel memiliki kemampuan untuk melakukan serangan terhadap sasaran di Iran tanpa memasuki wilayah udara Iran dari pesawat di wilayah udara Suriah dan Irak.”
Baik komentar Rubio maupun laporan asing mengindikasikan bahwa tahap pertama dari rudal dua tahap buatan Israel mungkin telah ditemukan di Irak dan mungkin ditembakkan dari sana.
Laporan asing menyebutkan bahwa rudal tersebut tidak ditembakkan dari wilayah udara Iran, Israel, atau Yordania.
Israel menyebut serangan semacam ini dapat mempunyai dua dampak yang diinginkan.