Ngaku Tak Dukung Israel Serang Iran, AS Tetap Kirim Bantuan Militer untuk Zionis
Amerika Serikat tetap mengirim bantuan militer untuk pasukan Israel, padahal sebelumnya mengaku tak mendukung Israel menyerang Iran.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Amerika Serikat (AS) kembali mengirim bantuan untuk militer Israel.
Bantuan ini telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS lewat rancangan undang-undang (RUU) dengan nilai mencapai 26 miliar dolar Amerika.
Dilansir Reuters, anggota senat yang mayoritas berasal dari Partai Demokrat, diperkirakan akan melakukan pemungutan suara terkait bantuan itu pada minggu depan.
Setelahnya, RUU itu akan dikirimkan ke Presiden Joe Biden untuk ditandatangani menjadi undang-undang.
Diketahui, tak hanya ke Israel, AS juga mengirimkan bantuan militer ke Ukraina dengan total bantuan mencapai 61 miliar dolar AS.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji langkah AS tersebut.
Ia mengklaim persetujuan bantuan militer baru itu menunjukkan dukungan kuat AS bagi Israel, menurut laporan IRNA yang mengutip laporan media lokal.
"Kongres AS dengan suara bulat meloloskan rancangan undang-undang bantuan."
"Hal itu (merupakan tindakan) yang sangat terpuji, yang menunjukkan dukungan bipartisan yang kuat terhadap Israel dan peradaban Barat," ujar Netanyahu.
Sebelumnya, AS mengaku tak mendukung serangan Israel terhadap Iran pada Jumat (19/4/2024) waktu setempat.
Seorang pejabat AS mengatakan "tidak mendukung serangan tersebut" yang juga mengonfirmasi serangan Israel ke Iran.
Baca juga: Israel No Comment soal Serangan ke Iran, Amerika Tegaskan Tak Mendukung
Diketahui, Israel menyerang Iran pada Jumat waktu setempat dengan rudal yang menghantam sebuah lokasi di Isfahan, dekat pangkalan Angkatan Udara (AU) Iran.
Menyusul serangan tersebut, Iran mengaktifkan sistem pertahanan udara mereka di beberapa wilayah untuk mencegah potensi ancaman udara.
Di hari yang sama, Juru Bicara Pusat Siber Nasional Iran, Hossein Dalirian, mengatakan "pertahanan udara Teheran telah menembak jatuh tiga drone."
"Tidak ada laporan mengenai sernagan rudal untuk saat ini," imbuhnya.
Selain di Iran, ledakan juga terjadi di Suriah dan Irak.
Dikutip dari AlJazeera, ledakan-ledakan itu menargetkan situs militer.
Situs militer yang dimaksud adalah bandara militer Adra dan Al-Thala, serta batalion radar yang berlokasi di antara kota Adra dan desa Qarfa di Suriah selatan.
Sementara, ledakan di Irak terjadi di daerah al-Imam di Babel.
Iran sendiri telah melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam dan Minggu (14/4/2024) dini hari, yang disebut Operasi Janji Setia
Serangan itu merupakan balasan atas aksi Israel di konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan 16 orang, termasuk dua jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)