Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Berniat Balas Serangan, Menteri Luar Negeri Iran Sebut Drone Israel seperti Mainan Anak-anak

Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian mengatakan drone yang menargetkan wilayahnya seperti mainan anak-anak.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Tak Berniat Balas Serangan, Menteri Luar Negeri Iran Sebut Drone Israel seperti Mainan Anak-anak
ATTA KENARE / AFP
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian berbicara saat konferensi pers dengan mitranya dari Afrika Selatan Naledi Pandor (tidak dalam gambar) di Teheran pada 22 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Iran mengatakan drone yang menargetkan wilayahnya pada hari Jumat (19/4/2024) seperti mainan anak-anak.

Dilansir Sky News, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian mengklaim drone-drone itu lepas landas dari dalam Iran dan hanya terbang beberapa ratus meter sebelum ditembak jatuh.

Israel belum berkomentar namun diyakini secara luas mereka lah yang berada di balik serangan yang menargetkan pangkalan udara dan situs nuklir dekat Isfahan.

Amerika Serikat mengatakan pada pertemuan G7 bahwa Israel telah memberitahu mereka tentang serangan itu di menit-menit terakhir.

Selama beberapa hari sebelumnya, Israel terus mempertimbangkan bagaimana menanggapi serangan drone dan rudal Iran pada 13-14 April lalu.

“Belum terbukti bagi kami bahwa ada hubungan antara hal ini dan Israel,” kata Amir-Abdollahian kepada NBC News.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian. (AFP)

Iran mengatakan pertahanan udaranya menghancurkan tiga drone dan melaporkan tidak ada kerusakan atau korban jiwa.

Berita Rekomendasi

Amir-Abdollahian mengatakan drone itu lebih seperti mainan yang dimainkan anak-anak daripada ancaman serius.

Pihak berwenang dan media di Iran menggambarkan serangan ini sebagai serangan yang dilakukan oleh "penyusup" tak dikenal.

Iran menampik anggapan bahwa serangan tersebut adalah serangan Israel yang melewati pertahanan perbatasannya.

Para ahli mengatakan serangan sederhana dan terarah ini tampaknya dirancang untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan tampaknya, untuk saat ini, berhaisl mengurangi kekhawatiran akan terjadinya perang langsung.

Baca juga: Perbandingan Kerusakan Serangan Israel vs Iran, Mana yang Lebih Parah?

"Jika bukan Israel, maka misi kami selesai"

Amir-Abdollahian mengatakan Iran masih menyelidiki serangan itu.


Ia menegaskan kembali bahwa pembalasan Israel akan menimbulkan respons yang keras dari Iran.

"Tetapi jika bukan (Israel), maka kami sudah selesai. Kita sudah menutup (serangan)," ujarnya.

Kata Pakar

Sementara itu, mantan ketua dewan keamanan nasional Israel mengatakan dia tidak yakin akan ada eskalasi nyata setelah serangan kecil pada hari Jumat itu.

Mayor Jenderal Giora Eiland mengatakan kepada Sky News bahwa serangan tersebut menunjukkan bahwa Israel dapat mencapai bahkan tempat-tempat sensitif.

Namun mereka telah mencoba untuk melakukannya dengan cara yang dapat memuaskan kedua belah pihak.

Dia mengatakan kedua negara akan mencoba untuk menekankan keberhasilan mereka sendiri dan meminimalkan keberhasilan pihak lain.

Analis militer Profesor Michael Clarke mengatakan masuk akal bagi Iran untuk mencoba meremehkan serangan tersebut.

Ia mengatakan sikap itu melepaskan Iran dari tanggung jawab atas kemarahan mereka yang membuat mereka harus melakukan sesuatu yang lebih tegas.

Prof Clarke menambahkan bahwa Israel hampir pasti menggunakan rudal balistik, bukan drone, namun pada akhirnya kedua belah pihak berusaha menyelamatkan muka masing-masing.

Serangan hari Jumat terjadi setelah Iran melancarkan serangan udara terhadap Israel pada 13/14 April, yang melibatkan sekitar 300 drone dan rudal.

Serangan ini sebagian besar berhasil dicegat dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun merupakan momen dramatis yang tidak lagi menggunakan metode serangan biasa melalui kelompok proksi.

Serangan Iran itu sendiri merupakan serangan pembalasan atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah pada 1 April.

Dua jenderal dan tujuh anggota pengawal revolusi Iran tewas dalam insiden tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas