Israel, Ukraina, dan Taiwan akan Dapat Kucuran Dana 95 Miliar Dolar dari AS, Ini Pembagiannya
DPR AS sahkan paket bantuan senilai $95 miliar (sekitar Rp 1.546 Triliun) untuk Ukraina, Israel dan Taiwan, berikut rinciannya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Meskipun mendapat reaksi keras dari anggota parlemen konservatif, paket bantuan militer senilai $95 miliar (sekitar Rp 1.546 Triliun) yang akan diberikan kepada Ukraina, Israel, dan Taiwan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Sabtu (20/4/2024).
Paket bantuan itu nantinya akan diserahkan ke senat sebelum ke Presiden AS Joe Biden untuk ditandatangani.
Berikut rincian paket bantuan luar negeri tersebut, seperti yang dikutip dari Newsweek.
Ukraina
Ukraina menerima sekitar $61 miliar dari total paket dana bantuan AS.
Jumlah yang dialokasikan untuk pembelian senjata guna membantu Ukraina melanjutkan perjuangannya melawan invasi pasukan Rusia hampir $14 miliar.
Ukraina juga akan menerima lebih dari $9 miliar bantuan ekonomi melalui pinjaman yang dapat ditangguhkan.
Sementara itu, lebih dari sepertiga dari sekitar $61 miliar dana bantuan Ukraina sebesar $23,2 miliar, didedikasikan untuk mengisi kembali sistem persenjataan dan amunisi bagi militer AS.
Penolakan keras dari beberapa anggota DPR dari Partai Republik membuat AS belum mengirimkan paket bantuan ke Kyiv sejak Desember 2023.
Selama empat bulan terakhir, Rusia telah memanfaatkan berkurangnya amunisi Ukraina saat perang memasuki tahun kedua.
Israel
Sekitar $26 miliar akan digunakan untuk mendukung Israel dan memberikan bantuan kemanusiaan bagi orang-orang di Gaza yang terkepung.
Sekitar $4 miliar dari total dana tersebut akan didedikasikan untuk melengkapi sistem pertahanan rudal Israel dan sekitar $9 miliar lainnya akan digunakan untuk bantuan kemanusiaan di Gaza di tengah perang Israel-Hamas.
Baca juga: Zelensky Desak Senat AS, Minta Kirim Bantuan Secepatnya ke Ukraina, Tak Ingin Tunggu 6 Bulan
Dalam hampir tujuh bulan perang, jumlah korban tewas warga Palestina telah mencapai 34.000 orang, dengan lebih dari 76.000 orang terluka, menurut Associated Press (AP) yang mengutip Kementerian Kesehatan Gaza.
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas itu mengatakan setidaknya dua pertiga korban adalah anak-anak dan perempuan.
Jumlah kematian warga Palestina yang sangat besar telah memicu kririk internasional dan protes di seluruh dunia.