Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netanyahu Anggap Enteng Ancaman Sanksi terhadap Batalion Netzah Yehuda Israel

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menganggap enteng ancaman sanksi terhadap Batalion Netzah Yehuda Israel.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Netanyahu Anggap Enteng Ancaman Sanksi terhadap Batalion Netzah Yehuda Israel
ABIR SULTAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menganggap enteng ancaman sanksi terhadap Batalion Netzah Yehuda Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menganggap enteng ancaman sanksi terhadap Batalion Netzah Yehuda Israel.

Netanyahu melontarkan pernyataan tersebut menyusul laporan media Amerika Serikat (AS) yang menyebutkan bahwa Washington sedang menyusun langkah tersebut.

Dengan tegas, Netanyahu mengatakan dirinya akan melawan hukuman apa pun yang dijatuhkan pada unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

“Jika ada yang berpikir mereka dapat menjatuhkan sanksi pada satu unit (tentara Israel) – saya akan melawannya dengan seluruh kekuatan saya,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (21/4/2024), dikutip dari New York Times.

Dikutip dari Al Jazeera, Amerika mengumumkan serangkaian sanksi baru terkait dengan pemukim Isreal di Tepi Barat yang diduduki pada Jumat (19/4/2024) kemarin.

Di satu sisi, militer Israel mengaku bahwa mereka tidak tahu adanya tindakan tersebut.

Situs berita Axios, media yang berbasis di AS, pada hari Sabtu (20/4/2024) kemarin melaporkan bahwa Gedung Putih berencana menjatuhkan sanksi terhadap Batalion Netzah Yehuda Israel, yang beroperasi di Tepi Barat yang diduduki.

BERITA TERKAIT

Menyusul laporan Axios, media Israel juga mengidentifikasi bahwa Netzah Yehuda menjadi target sanksi Amerika.

Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz mengatakan telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan memintanya untuk mempertimbangkan kembali masalah tersebut.

Gantz mengatakan sanksi seperti itu merupakan sebuah kesalahan karena akan merugikan legitimasi Israel selama masa perang.

“Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa Anda akan segera melihat hasilnya," kata Blinken.

"Saya telah mengambil keputusan; Anda dapat berharap untuk melihatnya di hari-hari mendatang," tegasnya.

Baca juga: 11 Fakta Serangan Israel ke Iran, Teheran Malas Membalas, Dampak hingga Reaksi Internasional

Batalion Netzah Yehuda Israel merupakan batalion infanteri yang dibentuk sekitar seperempat abad lalu, anggotanya merupakan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks.

Beberapa anggota Netzah Yehuda, atau Yudea Forever dikaitkan dengan pelanggaran terhadap warga Palestina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas