Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Persahabatan Biden-Netanyahu Retak, AS Jatuhkan Sanksi ke Pasukan Israel Buntut Pelanggaran HAM

Amerika Serikat (AS) tengah menyiapkan sejumlah sanksi untuk menghukum Pasukan Netanyahu atas adanya dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Persahabatan Biden-Netanyahu Retak, AS Jatuhkan Sanksi ke Pasukan Israel Buntut Pelanggaran HAM
khaberni/HO
Tentara Israel (IDF) menangis dan menyeka air matanya saat menghadiri penguburan rekan mereka. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) tengah menyiapkan sejumlah sanksi untuk menghukum Pasukan Netanyahu atas adanya dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan militer Israel Netzah Yehuda kepada warga Palestina di Tepi Barat.

Hal ini diungkap langsung oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam laman resminya Blinken mengatakan bahwa negaranya sedang melakukan investigasi kepada militer Israel yang terlibat dalam insiden kekerasan di Tepi Barat.

"Saya pikir cukup adil untuk mengatakan bahwa Anda akan segera melihat hasilnya. Saya telah membuat keputusan; Anda bisa melihatnya dalam beberapa hari ke depan," kata Blinken.

Baca juga: Gagal Hardik Serangan Hamas, Pejabat Intelijen Israel Letakkan Jabatan sementara Netanyahu Diam Saja

Sejak beberapa tahun silam Netzah Yehuda memang dikenal bengis karena memiliki catatan kelam dalam memperlakukan tahanan Palestina.

Pada tahun 2022 seorang warga Amerika keturunan Palestina dinyatakan tewas usai ditahan di penjara Tepi Barat. Namun kasus ini mendadak hilang, komandan batalyon hanya mendapat hukum teguran sementara dua petugas dipecat dari kesatuannya

Tak sampai disitu, dalam cuplikan video yang beredar di sosial media terlihat tentara Netzah Yehuda melakukan pelecehan terhadap tahanan Palestina. Pelanggaran ini yang mendorong AS untuk berlaku adil dan berjanji menghukum tentara Netzah Yehuda dengan gugatan pelanggaran HAM.

Berita Rekomendasi

Blinken tak merinci sanksi apa yang akan dijatuhkan untuk batalion Netzah Yehuda, namun seorang sumber AS menyatakan bahwa sanksi tersebut akan melarang Israel mengucurkan dana bantuan militer dari AS untuk membantu batalyon Netzah Yehuda membeli persenjataan, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Netanyahu Sesumbar AS Tak Akan Berani Hukum Israel

Merespon ancaman sanksi yang dilontarkan Menlu Blinken, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jemawa AS tak akan berani jatuhkan sanksi terhadap militer Israel.

“Jika ada yang berpikir mereka dapat menjatuhkan sanksi pada satu unit tentara Israel, saya akan melawannya dengan seluruh kekuatan saya,” kata Netanyahu.

Senada dengan Netanyahu, Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz yakin AS akan membatalkan sanksi terhadap militer Israel. Hal ini diungkap usai pihaknya menggelar pertemuan dengan Menlu Blinken untuk mempertimbangkan kembali sanksi tersebut.

"Sanksi tersebut merupakan pengakuan atas kenyataan dan pemahaman bahwa tindakan Israel di wilayah tersebut tidak dapat dilanjutkan," kata Michaeli pada X.

Baca juga: Keajaiban Muncul di Rafah, Bayi Mungil Lahir dari Rahim Ibu yang Sudah Meninggal Dibom Israel

"Tindakan kekerasan dan korup yang dilakukan batalion Netzah Yehuda dan orang-orang di sekitarnya telah diketahui selama bertahun-tahun, dan tidak ada tindakan yang dilakukan untuk menghentikannya," tambahnya.

Hubungan Biden-Netanyahu Retak

Ditengah ramainya sanksi AS terhadap militer Israel, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dilaporkan diam-diam menyebut sekutu dekatnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu orang jahat sialan.

Isu ini diperkuat dengan mencuatnya beberapa sumber dekat Biden yang mengatakan sang Presiden AS secara personal menyebut Netanyahu sebagai "bad fucking guy" atau orang jahat sialan.

Adapun keretakan ini mulai tercium publik usai AS dan Israel bersitegang karena perbedaan pendapat mereka terkait agresi pemerintahan Netanyahu di Palestina.

Biden bahkan sempat memperingatkan Israel berisiko kehilangan dukungan global untuk perang melawan Hamas karena pemboman tanpa pandang bulu di Gaza. Alasan tersebut yang membuat publik berasumsi bahwa hubungan keduanya kini tengah retak, padahal sebelumnya pemimpin AS itu sangat mendukung Israel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas