Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Temukan Produk susu Terkontaminasi Virus Flu Burung H5N1 di AS

Para ahli masih menyelidiki secara pasti berapa lama virus tersebut mampu bertahan dalam susu.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in WHO Temukan Produk susu Terkontaminasi Virus Flu Burung H5N1 di AS
Shutterstock
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebut ada virus flu burung H5N1 terdeteksi dalam konsentrasi yang sangat tinggi pada susu mentah dari hewan yang terinfeksi.

Diketahui virus Avian influenza A (H5N1) pertama kali muncul pada tahun 1996.

Namun sejak tahun 2020, jumlah wabah pada burung telah meningkat secara eksponensial, seiring dengan peningkatan jumlah mamalia yang terinfeksi.

Diketahui virus ini telah menyebabkan kematian puluhan juta unggas, burung liar, mamalia darat dan laut juga terinfeksi.

Sapi dan kambing masuk dalam daftar tersebut bulan lalu.

Pihak berwenang AS awal bulan ini mengatakan seseorang yang bekerja di peternakan sapi perah di Texas sedang dalam masa pemulihan dari flu burung setelah terpapar pada ternak.

BERITA REKOMENDASI

“Kasus di Texas adalah kasus pertama di mana manusia tertular flu burung melalui sapi,” kata kepala program influenza global di Organisasi Kesehatan Dunia, Wenqing Zhang dilansir Tribunnews dari CNA, Senin (22/4/2024). 

“Penularan dari burung ke sapi, dari sapi ke sapi, dan dari sapi ke burung juga telah tercatat selama wabah saat ini," tambahnya. 

Situasi ini menunjukkan bahwa virus tersebut mungkin telah menemukan jalur penularan yang  lain. 

Disebutkan jika penemuan ini merupakan kasus kedua. Manusia dinyatakan positif mengidap flu burung di Amerika Serikat, dan terjadi setelah virus tersebut membuat sakit ternak yang tampaknya terpapar pada burung liar.

“Sekarang kita melihat banyak kawanan sapi yang terkena dampak di semakin banyak negara bagian AS, yang menunjukkan langkah lebih jauh penyebaran virus ke mamalia. Virus ini juga terdeteksi pada susu hewan yang terinfeksi,” kata Zhang.

Zhang mengatakan terdapat “konsentrasi virus yang sangat tinggi dalam susu mentah.

Namun para ahli masih menyelidiki secara pasti berapa lama virus tersebut mampu bertahan dalam susu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas