Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Israel Segera Lakukan Invasi Darat di Rafah, 1 Juta Warga Palestina Disuruh Mengungsi

Warga Palestina diminta untuk mengungsi dalam empat hingga lima minggu ke depan ke kompleks tenda yang telah didirikan oleh organisasi bantuan interna

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Tentara Israel Segera Lakukan Invasi Darat di Rafah, 1 Juta Warga Palestina Disuruh Mengungsi
Via JPost
Tentara IDF beroperasi di Jalur Gaza, Januari 2024. /Kredit foto: IDF 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Tentara Israel atau IDF bersiap untuk memulai operasi darat di Rafah.

Hal itu dilakukan setelah evakuasi besar-besaran terhadap lebih dari satu juta warga Palestina

Demikian JPost melaporkan Selasa (23/4/2024) malam mengutip dua pejabat Amerika.

Warga Palestina diminta untuk mengungsi dalam empat hingga lima minggu ke depan ke kompleks tenda yang telah didirikan oleh organisasi bantuan internasional .

Rencana operasi Rafah telah disampaikan kepada pejabat Amerika serta lembaga lain di kawasan, kata KAN.

Menurut rencana, operasi tersebut akan dilakukan secara bertahap, berdasarkan pembagian wilayah kota Gaza menjadi wilayah-wilayah tertentu.

Pada setiap tahap, IDF akan menginformasikan penduduk setempat sebelum mereka memasuki wilayah masing-masing sehingga penduduk setempat dapat melakukan evakuasi sebelum IDF bergerak maju.

Baca juga: Jelang Invasi, Mesir Dituduh Bantu Israel Pindah Warga Palestina dari Rafah

Berita Rekomendasi

IDF telah mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka merekrut dua brigade cadangan untuk melanjutkan misi pertahanan dan serangan di Jalur Gaza di bawah komando Divisi 99.

Brigade Cadangan ke-2 dari Divisi 146 dan Brigade Cadangan ke-679 dari Divisi 210 akan dipindahkan dari utara Israel  di perbatasan Lebanon, ke Jalur Gaza.

Sebelum dipindahkan, mereka melanjutkan pelatihan tempur di Korea Utara.

Proses untuk menyetujui rencana tersebut

IDF menyetujui rencana terbaru operasi Rafah pada awal pekan ini setelah tiga rencana sebelumnya diusulkan.

Pemerintah AS telah menyatakan penolakan tegas terhadap operasi di Rafah tanpa rencana yang kredibel untuk melindungi warga sipil.

Namun seorang pejabat keamanan Israel mengatakan bahwa AS memahami perlunya operasi tersebut dan tidak lagi menentang, menurut laporan Kan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas