Hamas Rilis Video saat Pasang Jebakan di Terowongan, Lalu Pikat Tentara Israel
Hamas merilis video saat anggota Brigade Al-Qassam memasang jebakan di terowongan untuk menargetkan tentara Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
![Hamas Rilis Video saat Pasang Jebakan di Terowongan, Lalu Pikat Tentara Israel](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/brigade-al-qassam-anggota-hamas-1231.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Palestina, Hamas, merilis video yang memperlihatkan sejumlah anggotanya sedang memasang jebakan di terowongan sebelum memikat tentara Israel untuk masuk ke sana.
Cuplikan-cuplikan adegan tersebut menunjukkan sejumlah alat peledak yang ditanam di bawah dan langit-langit terowongan.
Terlihat seorang anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, sedang merakit alat peledak dengan sejumlah kabel.
"Mempersiapkan penyergapan memerlukan pengalaman dalam menangani bahan peledak dan mengadaptasi sarana tempur yang tersedia agar sesuai dengan medan operasi," kata seorang komandan Brigade Al-Qassam kepada Al-Jazeera, Selasa (30/4/2024).
Menurutnya, mereka harus mempersiapkan setidaknya tiga hal sebelum menyergap tentara Israel.
"Yang pertama, memikat musuh ke area penyergapan dan kami harus mampu memperkirakan tindakan dan reaksi kekuatan musuh," katanya.
"Kedua, kamuflase dan sembunyikan jebakan untuk menghindari deteksi," lanjutnya.
Kemudian yang ketiga, anggota Brigade Al-Qassam akan menunggu momen yang tepat di tempat tersembunyi untuk mengaktifkan penyergapan.
Beberapa minggu lalu, Brigade Al-Qassam mengungkapkan informasi tentang alat peledak yang disebut 'Sarung tangan'.
"Itu adalah perangkat anti-personil yang menyebarkan pecahannya secara melingkar untuk mencapai tingkat infeksi setinggi mungkin," kata komandan tersebut.
Dalam cuplikan video itu terlihat ilustrasi bom 'Sarung tangan' yang dapat meledakkan sekelompok tentara Israel.
Baca juga: Hasil Rapat Hamas-Fatah di China, Segera Gabung Lagi dengan Otoritas Palestina
Brigade Al-Qassam Serang Tentara Israel di Gaza Tengah
Pada Senin (29/4/2024) malam, tentara Israel mengakui terbunuhnya dua perwira dalam penyergapan yang dilakukan oleh Brigade Al-Qassam di kota Al-Mughraqa di Jalur Gaza tengah pada Minggu (28/4/2024) malam.
Pada Minggu malam, situs Rotter Israel melaporkan tiga tentara Israel tewas dan 11 lainnya terlukas ketika sebuah alat peledak meledak di Jalur Gaza.
![Cuplikan video anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, yang dirilis pada Selasa (30/4/2024) memperlihatkan anggotanya sedang memasang jebakan di terowongan untuk menargetkan tentara Israel yang memasuki terowongan itu.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/brigade-al-qassam-anggota-hamas-242.jpg)
"Para pejuang Brigade Al-Qassam memikat pasukan Israel dan menempatkannya dalam penyergapan ranjau di Jalan Al-Sikka di daerah Al-Mughraqa di Jalur Gaza tengah," kata Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya.
Mereka menggunakan alat peledak dan rudal F-16 milik tentara Israel yang gagal meledak ketika ditembakkan ke warga sipil Palestina.
“Barang Anda telah dikembalikan kepada Anda,” kata Brigade Al-Qassam dalam postingannya di Telegram.
Postingan itu disertai gambar dengan segitiga merah dan tangki terbakar di bawahnya dan tulisan “Penyergapan Al-Mughraqa".
![Cuplikan video anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, yang dirilis pada Selasa (30/4/2024) memperlihatkan anggotanya sedang memasang jebakan di terowongan untuk menargetkan tentara Israel yang memasuki terowongan itu.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/brigade-al-qassam-anggota-hamas-678.jpg)
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.500 jiwa dan 77.700 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (30/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.