Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yordania & Mesir: Hamas Tak Bisa Dihilangkan, Pendudukan Israel-lah yang Menyebabkan Konflik

Yordania dan Mesir mengatakan Hamas tidak bisa dihilangkan, Pendudukan Israel menyebabkan konflik.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Yordania & Mesir: Hamas Tak Bisa Dihilangkan, Pendudukan Israel-lah yang Menyebabkan Konflik
Global Look Press/Kira Hofmann
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi. Foto: Global Look Press/Kira Hofmann 

Yordania & Mesir: Hamas Tak Bisa Dihilangkan, Pendudukan Israel-lah yang Menyebabkan Konflik

TRIBUNNEWS.COM- Yordania dan Mesir mengatakan Hamas tidak bisa dihilangkan, Pendudukan Israel menyebabkan konflik.

Diplomat utama Yordania dan Mesir mengatakan, Senin, bahwa kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, tidak dapat dilenyapkan di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza, Anadolu Agency melaporkan.

“Hamas adalah sebuah gagasan yang tidak bisa dihilangkan,” kata Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, pada panel di Forum Ekonomi Dunia di Arab Saudi.

Ia mengatakan, kelompok Palestina tidak menyulut konflik yang terjadi di Gaza saat ini.

“Permasalahannya bukan dimulai pada 7 Oktober, tapi akibat 70 tahun pendudukan Israel yang menolak mengakui hak-hak warga Palestina,” tambahnya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah berjanji untuk melanjutkan serangan mematikan di Gaza sampai Hamas dimusnahkan dari wilayah tersebut.

Berita Rekomendasi

Hampir 34.500 warga Palestina tewas dan 76.600 lainnya terluka dalam serangan gencar Israel, yang dilancarkan Tel Aviv menyusul serangan Hamas yang menewaskan hampir 1.200 orang pada 7 Oktober 2023.

Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.

“Semua orang menginginkan perdamaian berdasarkan solusi dua negara,” kata Safadi. “Israel harus menyatakan komitmennya terhadap perdamaian yang adil dan komprehensif, namun jelas bahwa Netanyahu tidak menginginkan perdamaian.”

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengatakan para pemimpin Hamas telah mengisyaratkan kesiapan untuk meninggalkan perlawanan bersenjata “jika ada komitmen yang jelas untuk mendirikan Negara Palestina”.

“Perjuangan bersenjata dan perlawanan terhadap Pendudukan adalah sah, dan selama masih ada Pendudukan, akan ada pembenaran untuk menolaknya berdasarkan hukum internasional,” katanya kepada panel tersebut.


Diplomat utama tersebut menyerukan untuk menetapkan kondisi “yang membuat Hamas menjadi mitra dalam proses [politik] dan berpartisipasi dalam pendirian Negara Palestina.”

“Pemilih Palestina diberi kepercayaan untuk menentukan peran yang bisa dimainkan Hamas,” tambahnya.

Lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang, pada bulan Januari, mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan negara tersebut untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

(Sumber: Middle East Monitor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas