Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas Tegaskan Gencatan Senjata di Gaza Harus Permanen, tapi Netanyahu Bersikeras Serang Rafah

Hamas ingin gencatan senjata bersifat permanen, sedangkan Israel bersikeras ingin serang Rafah.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Hamas Tegaskan Gencatan Senjata di Gaza Harus Permanen, tapi Netanyahu Bersikeras Serang Rafah
Times of Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar konferensi pers di kantornya di Yerusalem, 31 Maret 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Hamas akan segera menanggapi usulan gencatan senjata Israel di Gaza, kata seorang pejabat kelompok Palestina itu pada hari Rabu (1/5/2024).

Pejabat Hamas tersebut, menekankan bahwa gencatan senjata apa pun harus bersifat permanen, New Arab melaporkan.

Saat ini, Hamas sedang mempertimbangkan rencana gencatan senjata selama 40 hari dan pertukaran sejumlah sandera Israel dengan tahanan Palestina.

Suhail al-Hindi, seorang pejabat senior Hamas, mengatakan kepada AFP bahwa kelompoknya akan menyampaikan tanggapannya dengan jelas dalam waktu yang sangat singkat.

Namun, ia tidak mengatakan secara pasti kapan hal itu diperkirakan akan terjadi.

Ia menekankan tujuannya adalah untuk mengakhiri perang ini.

Di sisi lain, tujuan Hamas itu tampaknya bertentangan dengan tekad Israel untuk terus melancarkan serangan darat besar-besaran di kota Rafah, Gaza selatan.

Berita Rekomendasi

Sebuah sumber yang mengetahui perundingan gencatan senjata tersebut mengatakan mediator Qatar mengharapkan tanggapan dari Hamas dalam satu atau dua hari.

Ia menambahkan, bahwa penarikan Israel dari Jalur Gaza kemungkinan besar masih menjadi perdebatan.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa pemerintah akan menunggu jawaban hingga Rabu malam waktu setempat, dan kemudian membuat keputusan apakah akan mengirim utusan ke Kairo untuk mencapai kesepakatan.

Petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas di Gaza. Israel dilaporkan banyak mengalah dalam tawaran final ke Hamas terkait proposal pertukaran tahanan dan sandera untuk gencatan senjata di Gaza.
Petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas di Gaza. (khaberni/HO)

AS Tidak Mendukung Operasi Rafah

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan pada hari Rabu (1/5/2024) bahwa dia menjelaskan kepada para pemimpin Israel tentang penolakan AS terhadap serangan besar di kota Rafah di Gaza.

Baca juga: AS Paksa Hamas Terima Tawaran Israel dalam Proposal Gencatan Senjata

Blinken mengatakan, dia menyarankan “cara yang lebih baik” untuk mengatasi Hamas.

“Posisi kami jelas. Tidak berubah, tidak akan berubah,” kata Blinken kepada wartawan.

“Kami tidak dapat dan tidak akan mendukung operasi militer besar-besaran di Rafah jika tidak ada rencana efektif untuk memastikan warga sipil tidak dirugikan, dan kami belum melihat rencana seperti itu.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas