Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Turki Hentikan Semua Perdagangan dengan Israel, Lanjut sampai Ada Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Penghentian perdagangan Turki dengan Israel akan berlanjut sampai gencatan senjata permanen di Gaza tercapai.

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Turki Hentikan Semua Perdagangan dengan Israel, Lanjut sampai Ada Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Adem ALTAN / AFP
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Penghentian perdagangan Turki dengan Israel akan berlanjut sampai gencatan senjata permanen di Gaza tercapai. 

TRIBUNNEWS.COM - Turki telah menghentikan semua perdagangan dengan Israel.

Penghentian itu dengan alasan tragedi kemanusiaan yang memburuk di wilayah Palestina.

Penghentian perdagangan Turki dengan Israel akan berlanjut sampai gencatan senjata permanen di Gaza tercapai.

Selain itu, akan berlanjut hingga aliran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke wilayah tersebut tercapai.

"Transaksi ekspor dan impor terkait Israel telah dihentikan, mencakup semua produk," ujar Kementerian Perdagangan Turki, Kamis (2/5/2024), dikutip dari The Guardian.

"Turki akan secara ketat dan tegas menerapkan langkah-langkah baru ini sampai pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan tidak terputus ke Gaza," jelasnya.

Sikap Israel yang tidak kenal kompromi dan memburuknya situasi di Gaza mendorong Turki menghentikan perdagangan.

BERITA REKOMENDASI

Kedua negara diketahui memiliki volume perdagangan sebesar $6,8 miliar pada tahun 2023.

Mengenai langkah Turki, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, telah memberi tanggapan.

Ia menuduh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bertindak seperti "diktator" setelah pembatasan tersebut pertama kali dilaporkan.

Perselisihan ini mungkin akan memperdalam ketegangan antara kedua negara yang dulunya merupakan sekutu dekat, yang telah memburuk sejak dimulainya krisis di Gaza.

Baca juga: Salah Sasaran, 2 Tentara Israel Tewas Ditembak Rekannya Pakai Tank di Gaza Tengah

Kata Erdogan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki akan terus berupaya keras mendukung perjuangan Palestina, Jumat (26/4/2024).

Sebab, Erdogan yakin membela Yerusalem berarti membela kemanusiaan, perdamaian, dan menghormati perbedaan keyakinan.

"Masjid Al-Aqsa di Yerusalem semakin banyak menghadapi pelecehan, dan identitas kota kuno itu dikikis oleh Israel selangkah demi selangkah," kata Erdogan dalam pidatonya di Platform Antar-Parlemen Yerusalem, dilansir Anadolu Agency.

"Nenek moyang saya telah memberikan pelayanan kepada Yerusalem selama 400 tahun; warisan nenek moyang kami tidak dapat dihapuskan," lanjutnya.

"Netanyahu, seperti penjahat sebelumnya, telah menorehkan namanya dalam sejarah dengan nama yang sangat memalukan sebagai penjagal orang-orang Gaza," tambah Erdogan.

Ia mengatakan, Turki merupakan satu-satunya negara yang menerapkan pembatasan ekspor terhadap Israel dalam 54 jenis produk.

Dia mengungkapkan, negaranya juga berada di garis depan dalam memberikan bantuan ke Gaza, sejak 7 Oktober, dan Turki telah mengirimkan 50.000 ton bantuan kemanusiaan dengan 13 pesawat dan 9 kapal.

"Dukungan militer dan diplomatik tanpa syarat dari pemerintah AS kepada Israel tidak akan memberikan kontribusi terhadap solusi di kawasan, dan malah memperburuk masalah."

"Meskipun 35.000 orang dibunuh tanpa ampun di Gaza, persetujuan paket bantuan militer senilai USD25 miliar ke Israel oleh Senat AS adalah indikasi paling jelas mengenai kondisi buruk ini," ungkap Erdogan.

Baca juga: Diduga Targetkan Kelompok Pro-Iran, Israel Serang Suriah dari Dataran Tinggi Golan

Presiden Turki dan Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam pertemuan kelompok partainya di Majelis Agung Nasional Turki di Ankara pada 29 November 2023.
Presiden Turki dan Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam pertemuan kelompok partainya di Majelis Agung Nasional Turki di Ankara pada 29 November 2023. (ADEM ALTAN / AFP)

Update Perang Israel-Hamas

Hamas mengirim delegasi ke Mesir untuk melakukan perundingan gencatan senjata lebih lanjut sebagai tanda kemajuan baru di tengah upaya mediator internasional untuk mencapai kesepakatan.

Lima orang, termasuk seorang anak, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam sekelompok orang di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah, lapor kantor berita Wafa.

Israel telah mengkonfirmasi bahwa seorang pria Israel, Dror Or, telah meninggal di Gaza, tempat dia ditawan sejak 7 Oktober.

Rincian perundingan gencatan senjata Israel dan Hamas yang bocor menunjukkan kesepakatan tiga fase yang melibatkan kompromi di kedua sisi untuk mengakhiri perang, The Associated Press melaporkan.

Trinidad dan Tobago telah mengakui Negara Palestina, sebuah langkah yang dikatakan memperkuat "konsensus internasional yang berkembang" mengenai negara Palestina.

Setidaknya 34.596 warga Palestina telah tewas dan 77.816 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas