Israel Ternyata Dibantu Ratusan Jet Tempur AS & NATO saat Digempur Iran & Proksinya dengan Rudal
Israel dibantu oleh ratusan jet tempur milik Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Amerika Serikat (AS) saat digempur oleh Iran dan proksinya.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Israel dibantu oleh ratusan jet tempur milik Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Amerika Serikat (AS) saat digempur oleh Iran dan proksi-proksinya pada Minggu dini hari, 14 April 2024.
Hal itu diungkap oleh Mayjen Gholam Ali Rashi yang menjabat sebagai Panglima Markas Khatam Al-Anbia Iran.
Rashi menyebutkan detail atau rincian tentang “Operasi Janji Sejati” yang dilancarkan Iran untuk membalas serangan Israel.
Pada Minggu dini hari itu Pasukan Udara Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) meluncurkan puluhan rudal dan pesawat nirawak ke arah target militer di wilayah yang diduduki Israel.
Dikutip dari kantor berita Tasnim, Rashid berujar bahwa salah satu divisi IRGC ditugaskan menjalankan operasi itu.
Kata dia, divisi itu bahkan hanya mengerahkan 20 persen dari kemampuan penuhnya dalam serangan tersebut.
Di sisi lain, AS, NATO, dan rezim Zionis sudah menyiapkan 240 jet tempur.
Selain itu, berbagai macam sistem pertahanan udara di kapal tempur AS di Laut Tengah dan Laut Merah serta sistem pertahanan udara Israel dalam posisi waspada.
Rashid mengatakan satu divisi IRGC itu bersiap akan mengeluarkan sisa kemampuannya yang masih 80 persen dan akan melancarkan serangan jika sudah mendapatkan perintah.
Namun, para panglima Iran menganggap serangan sebelumnya itu sudah cukup untuk menghukum rezim Zionis.
Ayatollah Ali Khamenei selaku pemimpin tertinggi Iran memuji IRGC karena telah menunjukkan kekuatan Iran dan tekadnya dalam melancarkan serangan balasan ke Israel.
Baca juga: Demi Kemanusiaan, Alasan Iran Bebaskan 25 Awak MSC Aries: IRGC Tetap Sita Kapal Berentitas Israel
Israel merugi puluhan triliun rupiah
Serangan Iran ke Israel pada Minggu dini hari, (14/4/2024), menimbulkan kerugian yang amat besar bagi Israel.
Brigjen Reem Aminoach, mantan penasihat keuangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan kerugian itu menembus angka 4—5 miliar shekel atau sekitar Rp17,2—21,5 triliun
“Jika kita berbicara tentang rudal balistik yang harus ditembak jatuh dengan sistem Arrow, rudal jelajah yang harus ditembak jatuh dengan rudal lain, dan pesawat nirawak yang pada kenyataannya dijatuhkan terutama dengan pesawat, maka jumlahkan biayanya,” kata Aminoach kepada Yedioth Ahronoth.