Israel Mulai Serang Rafah, Warga Gaza Berusaha Lari ke Mesir, tapi Dihentikan Militer Mesir
Puluhan warga Palestina di Rafah berusaha menyeberangi perbatasan untuk menuju ke Mesir.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Dilansir dari Reuters, tank dan pesawat Israel menyerang sejumlah rumah dan daerah di sana.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan Israel itu menewaskan 54 warga Palestina dan melukai 96 lainnya.
Kini ada lebih dari satu juta warga Gaza yang mengungsi di Rafah dengan tinggal di tenda-tenda dan tempat perlindungan.
Militer Israel mengklaim operasi militer di Rafah bertujuan untuk menghabisi pejuang Hamas dan menghancurkan infrastruktur yang digunakan oleh Hamas.
Kepala Urusan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, berujar serangan Israel ke Rafah akan mematikan bagi warga sipil.
“Serangan ke Rafah dimulai lagi, terlepas dari permintaan masyarakat internasional, AS, negara-negara anggota Uni Eropa, dan setiap orang yang meminta [Perdana Menteri Israel Benjamin] untuk tidak menyerang,” kata Borrel kepada wartawan.
Paksa warga Gaza mengevakuasi diri
Baca juga: Tank Israel Memasuki Rafah Mendekati Perbatasan Mesir, 12 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara
Sebelumnya, IDF mulai mengevakuasi warga sipil Palestina di Rafah menjelang serangan ke kota itu.
Warga yang berada di permukiman Rafah bagian timur dievakuasi mulai hari ini, Senin, (6/5/2024).
Mereka dilaporkan akan dibawa ke buffer zone atau zona penyangga di Kota Muwasi yang sedang diperluas Israel.
“Zona kemanusiaan yang diperluas itu termasuk rumah sakit darurat, tenda, dan meningkatkan jumlah makanan, air, obat-obatan dan persediaan lainnya. Di samping itu, kerja sama dengan organisasi internasional dan negara lain, IDF mengizinkan perluasan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza,” kata juru bicara IDF, Letkol Nadav Shoshani, dikutip dari Walla.
Perintah evakuasi dari IDF itu disampaikan kepada warga Rafah melalui pengumuman, pesan SMS, panggilan telepon, dan siaran dalam bahasa Arab.
Dikutip dari Associated Press, Israel menganggap Rafah sebagai benteng terakhir Hamas.
Para pemimpin negara Zionis itu juga sudah berulang kali mengatakan harus melancarkan serangan darat ke Rafah guna mengalahkan Hamas.
Shoshani menyebut ada sekitar 100 ribu warga Rafah yang diminta mengevakuasi diri ke Muwasi.