Warga Israel Ngamuk, Bakar Markas Besar UNRWA hingga Bantuan Untuk Palestina Mandek Disalurkan
Markas besar UNRWA yang ada Yerusalem Timur Tepi Barat mandek beroperasi usai hangus dibakar warga Israel.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kepala UNRWA, mengatakan insiden itu merupakan serangan kedua dalam waktu kurang dari sepekan.
Sementara itu sejak dua minggu terakhir, UNRWA mengklaim pihaknya telah melaporkan 10 insiden yang melibatkan penembakan terhadap konvoi dan penindasan serta pelecehan terhadap staf PBB.
“Ini adalah perkembangan yang keterlaluan. Sekali lagi, nyawa staf PBB dalam risiko yang sangat serius,” ujar Lazzarini.
Sejak perang pecah pada 7 oktober lalu, Israel menjadi sangat kritis terhadap UNRWA, negara Zionis itu bahkan menuduh beberapa stafnya terlibat dalam serangan Hamas.
Tak sampai disitu pemerintah Israel juga menuduh Hamas dan kelompok-kelompok militan lainnya telah menggunakan bantuan serta fasilitas PBB untuk tujuan militer.
Imbas tudingan ini sejumlah negara yang menjadi penyumbang terbesar untuk UNRWA, termasuk Amerika memutuskan untuk berhenti memasok sumbangan 343,9 juta dolar AS atau setara Rp5,4 triliun.
Hal serupa juga turut dilakukan sejumlah negara Barat, mereka satu persatu memutuskan untuk menangguhkan pemberian dana bantuan kepada UNRWA.
Diantaranya ada Kanada, Inggris, Kanada, Finlandia, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, dan Australia.
Berbeda dengan negara Barat lainnya, Irlandia dan Norwegia justru menegaskan bakal tetap memberikan bantuan kepada UNRWA untuk kelangsungan hidup rakyat Palestina di Gaza.
"Irlandia tidak memiliki rencana untuk menangguhkan pendanaan untuk pekerjaan penting UNRWA di Gaza," kata Menteri Luar Negeri Micheal Martin lewat akun X.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)