Hamas Sebut Senator AS Tak Punya Moral usai Minta Israel Serang Gaza Pakai Bom Nuklir
Hamas menyebut senator AS tak bermoral usai meminta Israel menyerang Gaza dengan bom nuklir. Hamas mengatakan mereka sebagai pendukung genosida.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan Hamas buka suara terkait pernyataan senator Amerika Serikat (AS), Lindsey Graham yang meminta Israel menyerang Gaza dengan memakai bom nuklir.
Hamas menyebut bahwa pernyataan itu menunjukan Graham mengalami 'kemerosotan moral yang mendalam dan memiliki mentalitas genosida dan kolonalisme yang disimpan di dalam dirinya'.
Secara luas, Hamas juga mengatakan pernyataan Graham tersebut menjadi gambaran bagaimana mentalitas dari kalangan elit politik di AS.
"Mentalitas ini juga ada di kalangan elit politik AS, yang menyelaraskan diri mereka dengan kejahatan genosida penuh yang dilakukan oleh tentara Israel yang bebas secara moral terhadap warga sipil yang terisolasi," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Agency.
Hamas juga mengatakan bahwa komentar Graham muncul 'dalam konteks kesetiaan terhadap penjajah fasis seperti Israel, sehingga membuat para pendukungnya terlibat dalam perang genosida'.
Sebelumnya, Graham mendorong Israel agar segera mengakhiri perang di Gaza.
Dia mengatakan hal tersebut harus segera dilakukan dengan kekerasan seperti aksi AS saat mengebom kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang saat Perang Dunia II.
Hal itu disampaikan Graham saat diwawancara dalam acara bertajuk "Meet the Press" yang ditayangkan NBC News pada Senin (13/5/2024).
Adapun Graham mengucapkan pernyataan kontroversial itu dengan membandingkan antara perang Israel melawan Hamas dengan keputusan AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima-Nagasaki.
"Ketika kami dihadapkan pada kehancuran sebagai sebuah bangsa setelah Pearl Harbor melawan Jerman dan Jepang, kami memutuskan untuk mengakhiri perang dengan mengebo Hiroshima Nagasaki dengan senjata nuklir," ujar Graham.
Sebagai informasi, Graham memang dikenal sebagai pendukung setia Israel.
Baca juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tidak Berada di Rafah, Ia Baru-baru Ini Bertemu dengan Beberapa Pejuang
Dikutip dari Reuters, dia pernah menggunakan analogi yang sama ketika mengecam Presiden AS, Joe Biden lantaran mengancam akan menahan senjata tertentu dari Israel.
Diketahui, penahanan senjata tersebut lantaran Biden tidak setuju atas operasi Israel untuk menyerang Rafah di Gaza.
Dalam suatu kesempatan, Graham pun pernah ditanya dengan membandingkan mantan Presiden AS, Ronald Reagan yang diperbolehkan menahan senjata tertentu dari Israel selama perang Lebanon tahun 1980, tetapi Biden dikecam olehnya.