Erdogan: Turki Siaga Tinggi, Bisa Jadi Target Kebrutalan Israel Jika Hamas Kalah Dalam Pertempuran
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengklaim, Israel akan mengincar negaranya jika berhasil mengalahkan milisi pro-Palestina
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengklaim, Israel akan mengincar negaranya jika berhasil mengalahkan milisi pro-Palestina, Hamas di medan pertempuran Gaza.
“Negara jahat tersebut akan menyerang Turki setelah urusan di Palestina sudah selesai,” kata Erdogan, kepada anggota parlemen di Ankara, dikutip dari The Times Of Israel
“Maka dari itu jangan berpikir bahwa Israel akan berhenti di Gaza. Jika tidak dihentikan, negara jahat dan teroris ini cepat atau lambat akan mengincar Anatolia (Turki). Kami akan terus mendukung Hamas, yang memperjuangkan kemerdekaan tanahnya sendiri dan membela Anatolia,” imbuh Erdogan.
Baca juga: Menhan Yoav Gallant dan PM Israel Netanyahu Berselisih Terkait Gaza Pascaperang
Pernyataan tersebut dilontarkan Erdogan, setelah beberapa bulan terakhir Turki menjadi salah satu negara yang paling vokal menyerukan tuntutan gencatan senjata, Erdogan bahkan berulang kali menolak Hamas digolongkan sebagai organisasi teroris dan menyebutnya sebagai organisasi pejuang kemerdekaan.
Sebagai bentuk dukungan untuk pejuang Hamas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyediakan akses kesehatan dan perawatan gratis di RS Turki bagi 1.000 anggota kelompok militan Hamas yang terluka akibat perang.
“1.000 anggota kelompok militan Palestina Hamas dirawat di rumah sakit di seluruh Turki, saya tegaskan bahwa Hamas adalah gerakan perlawanan buka teroris,” ujar Erdogan.
Meski Turki belum tentu jadi target invasi Israel selanjutnya, namun untuk mencegah negaranya jadi incaran Israel Turki kini mulai bersiaga. Tak sampai disitu, untuk melemahkan benteng pertahanan Israel, pemerintah Turki kini mulai memberlakukan embargo atau sanksi untuk menjegal bisnis Israel.
Seperti baru-baru ini Turki mengumumkan telah menghapus Israel dari daftar negara target ekspornya dalam sebuah langkah yang dapat menghambat bisnis lokal untuk terlibat dalam perdagangan.
Pada Januari lalu Ankara juga berhenti mensponsori perusahaan untuk mengekspor ke Israel dan tidak akan mensubsidi atau mendukung bisnis dengan negara Yahudi tersebut. Imbas kebijakan ini Israel dilaporkan kehilangan 2,1 persen dari total nilai ekspor Turki atau senilai 5,42 miliar dolar AS per tahun.
Baca juga: Ribuan Bendera Palestina Berkibar di Haifa Teritorial Israel Saat Hari Nakba: Gaza Tak Akan Berlutut
“Türkiye memutuskan untuk membatasi ekspor produk produk aluminium dan baja, cat, kabel listrik, bahan konstruksi, bahan bakar, dan bahan lainnya ke Israel,” kata Kementerian Perdagangan (Kemendag) Turki, sebagaimana dikutip dari Anadolu.
“Keputusan ini akan tetap berlaku sampai Israel, dalam kerangka kewajibannya yang timbul dari hukum internasional, mendeklarasikan gencatan senjata segera di Gaza dan memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan tidak terputus ke Jalur Gaza,” imbuhnya