Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas Girang, Afrika Selatan Sodorkan Lima Bukti Genosida Israel ke ICJ

Hamas menyambut baik sidang di Mahkamah Internasional untuk mempertimbangkan permintaan yang diajukan oleh Afrika Selatan atas genosida Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Hamas Girang, Afrika Selatan Sodorkan Lima Bukti Genosida Israel ke ICJ
Remko de Waal / ANP / AFP
Presiden Mahkamah Internasional (ICJ) Pengacara AS Joan Donoghue (2 kanan) berunding dengan rekan-rekannya di pengadilan di Den Haag pada 12 Januari 2024, sebelum sidang kasus genosida terhadap Israel yang diajukan oleh Afrika Selatan. 

Hamas Girang, Afrika Selatan Sodorkan Lima Bukti Genosida Israel ke ICJ

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok perlawanan Palestina Hamas merilis sebuah pernyataan pada Kamis (16/5/2024) yang memuji sidang terbaru di Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai kasus genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel.

Dalam sidang tersebut, Afrika Selatan diketahui menyodorkan lima bukti dan sinyalemen kuat kalau Israel memang melakukan Genosida di Gaza.

Baca juga: Qatar Kutuk Ben-Gvir yang Sebut Gaza Tanah Suci Yahudi Israel: Marah Warga Palestina Diusir Paksa

“Kami menyambut baik sidang di Mahkamah Internasional untuk mempertimbangkan permintaan yang diajukan oleh Afrika Selatan untuk mengambil tindakan lebih lanjut mengenai agresi dan genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami,” katanya.

Kelompok tersebut memandang sidang tersebut sebagai “langkah signifikan menuju kriminalisasi Israel, yang telah mengabaikan keputusan pengadilan sebelumnya.”

"Kami juga memuji sikap Afrika Selatan dalam memantau rincian genosida Israel terhadap rakyat kami dan desakan mereka untuk mengaktifkan keadilan internasional untuk memastikan bahwa Tel Aviv menghentikan praktiknya terhadap rakyat kami,” tulis pernyataan Hamas dilansir Anadolu.

Hamas mencatat bahwa posisi ini “selaras dengan pernyataan yang dibuat oleh ketua pengadilan, Nawaf Salam, yang menegaskan kembali bahwa tindakan pencegahan yang diminta oleh pengadilan tidak mengatasi konsekuensi genosida Israel di Jalur Gaza.”

Berita Rekomendasi

Kelompok tersebut menekankan bahwa hal ini menyiratkan “pengadilan mengambil tindakan lebih lanjut untuk memaksa Israel menghentikan agresinya, menarik tentaranya dari seluruh Gaza, dan membuka penyeberangan untuk masuknya bantuan.”

Nikaragua Seret Jerman ke ICJ
Lambang pengadilan internasional (ICJ) (Twitter)

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Berhenti Berperang

Afrika Selatan mendesak pengadilan dunia pada hari Kamis untuk memerintahkan Israel mengakhiri serangannya terhadap kota Rafah di Gaza selatan, menghentikan kampanye militernya di Gaza dan mengizinkan penyelidik dan jurnalis memasuki daerah kantong tersebut.

Setelah sidang dua hari di Den Haag dimulai pada hari sebelumnya, delegasi Afrika Selatan menunjuk adanya “pelanggaran yang disengaja” oleh Israel terhadap perintah mengikat pengadilan.

Delegasi tersebut mengatakan Afrika Selatan terpaksa mengajukan kembali tuntutan mereka atas Israel ke pengadilan karena “pemusnahan yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina.”

Afrika Selatan mengajukan “permintaan mendesak” pada Jumat lalu kepada ICJ untuk mengambil tindakan tambahan di tengah serangan Israel di Gaza, khususnya di Rafah, tempat sekitar 1,5 juta warga Palestina berlindung.

Afrika Selatan membeberkan lima tanda-tanda Israel telah melakukan genosida di Gaza, dalam sidang dengar di Mahkamah Internasional (ICJ), Kamis (16/5/2024).

Dikutip dari AlJazeera, lima tanda yang disampaikan Afrika Selatan itu meliputi sebagai berikut.

1. Pembunuhan

Sejak Afrika Selatan pertama kali hadir di hadapan ICJ pada Januari 2024 lalu, Pretoria mengatakan setidaknya ada 11.500 warga Palestina di Gaza "dibunuh langsung oleh Israel".

Sebagian besar korban tewas adalah anak-anak dan perempuan.

2. Bencana kemanusiaan

Israel telah menciptakan krisis kemanusiaan dengan cara yang "terkoordinasi", kata Afrika Selatan, dengan menghentikan akses makanan dan bantuan ke Gaza.

Afrika Selatan menambahkan, "Israel juga mencegah orang-orang yang sakit dan terluka kronis untuk keluar."

3. Melumpuhkan sistem medis di Gaza

Serangan Israel terhadap Rafah semakin melumpuhkan sistem kesehatan di Gaza.

Dampaknya, sebagian besar fasilitas terpaksa ditutup.

Baca juga: Pertaruhkan 13 Tahun Kariernya di Militer AS demi Dukung Gaza, Perwira AD Amerika Mundur: Saya Malu

4. Kuburan massal

Dalam serangan yang ditargetkan terhadap rumah sakit, Israel telah membunuh ratusan warga sipil, termasuk dokter dan staf medis.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengubah kompleks medis menjadi kuburan massal yang dipenuhi mayat pria, perempuan, dan anak-anak yang membusuk.

5. Serangan di utara Gaza

Israel 'membersihkan' sebuah wilayah beberapa bulan lalu.

Setidaknya ada 100 ribu orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, sedangkan Israel terus melancarkan serangan tanpa henti di Rafah.

Diketahui, Afrika Selatan kembali mendesak ICJ untuk "melakukan apa yang mereka bisa lakukan demi menghentikan genosida."

Duta Besar Afrika Selatan, Vusimuzi Madonsela, menyebut genosida yang dilakukan Israel hampir "menghilangkan Gaza dari peta" dan "mengejutkan hati nurani umat manusia."

Sementara itu, pengacara yang mewakili Afrika Sealtan, Vaughan Lowe, mengungkapkan sejak Pretoria meminta tindakan tambahan terhadap Israel, "semakin jelas bahwa tindakan Tel Aviv di Rafah adalah bagian dari kehancuran total Gaza."

Baca juga: Pasukan Israel Masuk Jebakan Al-Quds di Jabalia, Tewas Diserang dari Dekat, IDF di Rafah Jadi Target

Diketahui, awal bulan ini Afrika Selatan mengajukan petisi kepada ICJ untuk mengambil tindakan sementara atas serangan ke Rafah.

Afrika Selatan meminta pengadilan agar memerintahkan Israel untuk "segera menarik diri dan menghentikan serangan militernya."

Afrika Selatan juga meminta pengadilan untuk mendesak Israel mengambil "semua tindakan efektif" untuk memfasilitasi akses "tanpa hambatan" bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas