AS: Jumlah Pejuang Hamas Masih Ribuan, Israel Bikin Neraka Sendiri Kalau Caplok Permanen Gaza
Niat Israel untuk secara permanen menduduki Gaza, dinilai Blinken bukan jalan keluar tapi justru menciptakan neraka sendiri bagi pasukan IDF
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AS: Jumlah Pejuang Hamas Masih Ribuan, Israel Bikin Neraka Sendiri Kalau Caplok Permanen Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, Kamis (19/12/2024) menepis pernyataan dari para pemimpin Israel kalau pendudukan entitas Zionis tersebut di Jalur Gaza akan terus berlangsung.
Blinken mengatakan kalau "Kepentingan Israel adalah untuk menemukan solusi (keamanan negara pendudukan itu) di Gaza,".
Baca juga: Sirene Meraung-raung di 70 Titik Tel Aviv, Abu Obaida Serukan Houthi Gencarkan Rudal ke Israel
Hal itu, kata Blinken, karena Israel telah mencapai dua dari target perang yang dinyatakan di daerah kantong pantai yang terkepung itu.
"Salah satunya (target perang tercapai) adalah membubarkan organisasi militer Hamas. Mereka berhasil melakukannya. Yang lainnya (target perang yang tercapai) adalah meminta pertanggungjawaban para pemimpin atas peristiwa 7 Oktober. Mereka telah melakukannya. Setelah melakukannya, inilah saatnya untuk menghentikan aksi itu, tetapi Anda harus memulangkan para sandera," katanya dalam sebuah wawancara dengan MSNBC dilansir Anews, Jumat (20/12/2024).
Wacana Israel untuk secara permanen menduduki Jalur Gaza, dinilai Blinken bukan jalan keluar yang dimaksud AS.
Alih-alih solutif, lanjut Blinken, rencana Israel yang mau mencaplok permanen Jalur Gaza sebagai wilayah pendudukan, justru menciptakan apa yang dia sebut sebagai 'neraka' bagi Israel.
Baca juga: Gaji Pas-pasan, Ratusan Perwira Senior Israel Mundur dari IDF, Berapa Jumlah Tentara yang Tewas?
"Alternatifnya (wacana yang diinginkan Israel) adalah ini: pendudukan Israel yang berkelanjutan di Gaza, yang kami tolak. Dan kami menolaknya, di antara alasan-alasan lainnya, karena hal itu sama sekali tidak sesuai dengan kepentingan Israel. Mereka akan menanggung beban pemberontakan jangka panjang," imbuhnya.
Blinken mengatakan dari semua pejuang Hamas yang telah "ditarik dari medan perang" (dieleminasi) di Gaza "masih ada ribuan lagi (personel Hamas)".
Baca juga: Media Israel: IDF Sebut Kemampuan Militer Hamas Pulih, Sukses Rekrut Ribuan Petempur Baru
Dia menjelaskan, ribuan pejuang Hamas ini memang "tidak memiliki kapasitas untuk kembali melakukan aksi 7 Oktober lagi", tetapi justru malah bisa membuat kehidupan menjadi neraka bagi pasukan pendudukan Israel mana pun di Gaza."
"Itu bukan kepentingan (tujuan) Israel," katanya.
"Namun, agar ini berhasil, kita harus mencapai kesepakatan mengenai (pertukaran) para sandera dan kita harus mencapai kesepakatan mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya, rencana untuk hari berikutnya, rencana pascakonflik," sambung Blinken.
Baca juga: Jelang Gencatan Senjata Gaza, Al-Qassam: Kami Ledakkan Rumah dengan 11 Tentara Israel di Dalam
Israel Mau Kendali Penuh Atas Gaza Pasca-Perang
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan Selasa bahwa Israel ingin mempertahankan kontrol keamanan atas Gaza, termasuk kebebasan bergerak di sana, tanpa batas waktu.
"Setelah kami mengalahkan kekuatan militer dan pemerintahan Hamas di Gaza, Israel akan memiliki kendali keamanan atas Gaza dengan kebebasan bertindak penuh," tulisnya di X.