Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Relawan Mer-C Indonesia Terjebak di Rafah, Kemenlu Koordinasi ke WHO untuk Atur Akses Keluar Masuk

Medical Emmergeny Rescue Committee (Mer-C) memberikan kabar terbaru soal 12 relawan medis mereka yang hingga saat ini masih berada di Rafah, Gaza

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Relawan Mer-C Indonesia Terjebak di Rafah, Kemenlu Koordinasi ke WHO untuk Atur Akses Keluar Masuk
AFP/-
Asap mengepul di atas gedung saat matahari terbit, pasca pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 10 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (Photo by AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia menyampaikan kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Gaza, Palestina dalam keadaan selamat. 

Dilaporkan ada 12 relawan Medical Emmergency Rescue Committee (Mer-C) Indonesia tertahan di Rafah, Gaza setelah pasukan zionis Israel melancarkan serangan pada Senin (6/5/2024).




"Kemenlu RI terus berkoordinasi dengan Mer-C sebagai induk organisasi yang menempatkan para relawan di Gaza. Hingga saat ini kondisi para relawan dalam keadaan selamat," kata Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Jumat (17/5/2024).

Selain itu, Kemenlu RI secara khusus melakukan koordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selaku pengelola proses masuk dan keluar para relawan medis Mer-C dari Gaza.

Komunikasi juga dijalin Kemenlu dengan relawan WNI untuk memantau kondisi mereka di sana. 

"Secara khusus, Kemlu juga berkoordinasi dengan WHO yang mengelola proses masuk dan keluar para relawan medis Mer C dari Gaza. Komunikasi dengan para relawan terus dilakukan Kemlu setiap hari untuk memonitor kondisi mereka," ucap Judha.

Baca juga: 5 Tanda Israel Lakukan Genosida di Gaza Menurut Afrika Selatan, Ubah Rumah Sakit Jadi Kuburan Massal

BERITA TERKAIT

Medical Emmergeny Rescue Committee (Mer-C) memberikan kabar terbaru soal 12 relawan medis mereka yang hingga saat ini masih berada di Rafah, Gaza imbas penyerangan darat yang dilakukan oleh pasukan Zionis Israel.

Sedianya, sebanyak 9 relawan Mer-C tersebut dijadwalkan kembali ke Indonesia dan digantikan dengan tim relawan Mer-C lainnya.

Ketua EMT Mer-C Arief Rachman mengatakan bahwa kini para relawan tersebut menempati sebuah guest house di Rafah Timur.

Arief menyebut ada rencana untuk memindahkan para relawan ke guest house yang lebih aman.

"Saat ini kami mempertimbangkan untuk memindahkan posisi penginapan relawan berada di lokasi yang lebih aman, karena saat ini penginapan berada agak dekat ke Rafah Timur," kata Arief di kantor Mer-C, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Tinggal 20 Tahun di Jepang Secara Ilegal, WNI Ditangkap Polisi Gara-gara Tunjukkan SIM Palsu

Arief mengatakan Rafah Timur merupakan area yang pertama kali diinvasi oleh pasukan Zionis Israel.

Karena situasi itulah, para relawan Mer-C Indonesia direncanakan pindah ke Camp Al Mawasi yang berada dekat pantai.

"Kami berpikir untuk bersama-sama dengan yang lainnya sesuai dengan anjuran dari WHO dan juga Kementerian Kesehatan untuk bergabung di daerah yang disebut sebagai Camp Al Mawasi. Camp Al Mawasi ini berada di dekat pantai," kata dia.

Namun, Arif megatakan bahwa Cam Al Mawasi masih minim fasilitas.

"Jadi, kalau kita kemudian mencari rumah, guest house itu juga mungkin sudah susah gitu ya, apalagi yang kemudian dilengkapi dengan listrik, air itu juga saat ini sudah semakin sulit," kata dia.

"Dan pertimbangan kalaupun mau pindah ke Al Mawasi adalah kita bergabung dengan yang tim yang lainnya berada di sekitar rumah sakit atau klinik yang ada di sana dengan menggunakan tenda," kata dia.

Baca juga: 23 Kampus Gratis Tahun 2024, Tak Perlu Bayar UKT Mahal, Lulus Langsung Kerja

Opsi selanjutnya, dikatakan Arief, yakni memindahkah relawan tersebut ke lokasi lainnya, yakni di Deir al-Balah yang berada 14 kilometer dari selatan Kota Gaza.

"Walaupun sebenarnya Deir al-Balah ini juga relatif tidak lebih aman, karena serangan-serangan yang dilakukan terhadap militer terhadap wilayah di Gaza Tengah itu juga semakin intens dalam hari-hari belakangan ini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas