7 Fakta Soal Insiden Jatuhnya Helikopter Presiden Iran, Ada 3 Heli yang Terbang saat Kecelakaan
Hingga berita ini ditayangkan, helikopter masih hilang kontak, dan belum ada informasi mengenai potensi cedera atau kerusakan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Sebuah helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat senior dilaporkan mengalami kecelakaan di wilayah barat laut Iran, Minggu malam (19/5/2024).
Hingga berita ini ditayangkan, helikopter masih hilang kontak, dan belum ada informasi mengenai potensi cedera atau kerusakan.
Tim penyelamatan sudah dikerahkan untuk mencari titik terakhir yang diduga menjadi tempat kecelakaan helicopter.
Namun belum ada tanda-tanda tim menemukan keberadaan helicopter tersebut karena terhalang oleh cuaca buruk di sekitar lokasi.
Apa saja fakta yang bisa diketahui sejauh ini?
1. Agenda kepresidenan
Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negeri Iran jatuh saat dalam perjalanan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur.
2. Bertemu dengan Presiden Azerbaijan
Raisi kembali dari perbatasan Iran dengan Azerbaijan, tempat dia dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev meresmikan proyek bendungan kerja sama, yang merupakan tanda terbaru dari membaiknya hubungan antara kedua negara.
3. Puluhan penyelamat dan drone dikerahkan
Sekira 20 tim penyelamat dan drone telah dikirim ke lokasi jatuhnya helikopter.
Pencarian sedang dilakukan setelah helikopter yang membawa presiden Iran Raisi jatuh
4. Bagaimana kronologinya?
Laporan mengenai jatuhnya helikopter dalam konvoi presiden pertama kali beredar di media sosial dan dengan cepat diangkat oleh media lokal.
Laporan awal dari situs berita Mehr yang terhubung dengan pemerintah mengatakan Raisi memilih melakukan perjalanan ke Tabriz dengan mobil karena kondisi cuaca berkabut, dan dia aman.
Berita tersebut kemudian diturunkan setelah televisi pemerintah mengonfirmasi bahwa helikopter yang hilang itu membawa Raisi dan pejabat lainnya. Televisi pemerintah mengatakan helikopter itu mengalami “pendaratan keras”.
5, Siapa yang ada di helikopter itu?
Media pemerintah melaporkan, yang ikut bepergian bersama Ebrahim Raisi adalah"
- Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian,
- Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Iran Malek Rahmati,
- Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem, perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei untuk Azerbaijan Timur.
6. Ada berapa helikopter yang terbang saat kecelakaan?
Terdapat tiga helikopter. Apakah ketiga helikopter itu hilang? Tidak, dua dari tiga helikopter dalam konvoi presiden berhasil kembali dengan selamat ke kota Tabriz.
Menteri Energi Ali Akbar Mehrabian dan Menteri Perumahan dan Transportasi Mehrdad Bazrpash berada di dalam helikopter yang berhasil kembali dengan selamat.
Tim penyelamat berusaha mencapai lokasi tersebut, kata TV pemerintah, yang menyatakan bahwa selain puluhan kru penyelamat, ada beberapa ambulans dan drone yang dikerahkan dalam pencarian.
Namun, semua upaya terhambat oleh kondisi cuaca buruk, disertai hujan lebat dan kabut disertai angin kencang.
7. Kabut tebal jadi penghalang
Kabut tebal telah mengurangi jarak pandang di area yang diperkirakan menjadi lokasi helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Menurut Kantor berita Fars, menemukan pesawat tersebut akan sulit mengingat kondisinya cuaca yang buruk.
Jarak pandang di kawasan pegunungan dan hutan berkurang menjadi hanya sekitar lima meter.
Daerah tersebut berjarak sekitar lima puluh kilometer di sebelah utara Tabriz, ibu kota provinsi Azerbaijan timur, dekat kota Varzeqan.
Ebrahim Raisi
Melansir Alarabiya, pria yang bernama lengkap Ebrahim Raisi as-Sadati itu lahir pada 14 Desember 1960 di Kota Masyhad, Provinsi Razavi Khorasan.
Ayahnya merupakan seorang pemuka agama dan meninggal saat Ebrahim berusia lima tahun.
Sebelum Revolusi 1979, Ebrahim mengenyam pendidikan agama di Kota Qom.
Ia ketika itu yang berusia 15 tahun, telah berguru ke sejumlah ulama terkenal, seperti Ali Meshkini, Hossein Nouri Hamdani, dan Abul Qasim Khazali.
Kariernya dimulai sejak usia 20 tahun saat ia menjadi Jaksa di Kota Karaj pada 1980.
Ia ditugaskan ke beberapa ke kota, termasuk Kota Hamdan (1982) dan Teheran (1984) hingga 1990-an.
Siapa sosok pengganti Presiden Iran selanjutnya?
Dikutip dari Yeni Safak, berdasarkan Konstitusi Iran, Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Mokhber, sekarang akan mengambil alih jabatan Raisi selama 50 hari ke depan.
Selama periode ini, dewan dengan kekuasaan tinggi, yang terdiri dari Wakil Presiden Pertama, Ketua Parlemen, dan Ketua Kehakiman harus menggelar pemilu.
Pasal 131 Konstitusi Iran mengatur hal ini jika Presiden yang sedang menjabat meninggal atau sakit.
“Dalam hal Presiden meninggal dunia, diberhentikan, mengundurkan diri, tidak hadir atau sakitnya Presiden lebih dari dua bulan, atau dalam hal masa jabatan presiden telah berakhir dan presiden baru belum juga terpilih karena suatu halangan, maka Wakil Presiden Pertama harus mengambil kekuasaan dan tanggung jawabnya dengan persetujuan Pimpinan, dan Dewan yang terdiri dari Ketua Parlemen, Ketua Badan Kehakiman, dan Wakil Presiden Pertama wajib mengatur agar pemilihan presiden dini diadakan dalam waktu yang paling lama, dalam jangka waktu 50 hari,” terang Pasal 131 Konstitusi Iran.
Diketahui, Raisi digadang-gadang sebagai calon penerus Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khameneii.
Raisi terpilih sebagai presiden Iran pada tahun 2021 setelah menang telak, mengumpulkan 17,9 juta suara dari 28,9 juta suara yang diberikan selama pemungutan suara.
Dia sebelumnya mengepalai peradilan Iran dan juga menjabat sebagai Kepala Makam Imam Reza yang dihormati di kota Masyhad, kampung halamannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.