Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Kematian Raisi, Iran Diam-diam Jalin Negosiasi Tak Langsung dengan AS di Oman Soal Israel

perwakilan Republik Iran untuk PBB mengkonfirmasi adanya negosiasi tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat di Oman

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sebelum Kematian Raisi, Iran Diam-diam Jalin Negosiasi Tak Langsung dengan AS di Oman Soal Israel
Tangkapan layar X/@HoyPalestina
Foto puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian beredar di media sosial. Hanya tertinggal bagian ekor pesawat berwarna biru, sedangkan sisanya tampak puing-ping pesawat yang telah hancur. 

Sebelum Kematian Raisi, Iran Ternyata Diam-diam Jalin Negosiasi Tak Langsung dengan AS Soal Israel

TRIBUNNEWS.COM - Iran mengkonfirmasi pada Sabtu (18/5/2024) sehari sebelum kematian Presiden Ebrahim Raisi, kalau Teheran mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan Amerika Serikat (AS) di Oman baru-baru ini di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel.

Pada Sabtu, kantor berita resmi Iran, IRNA, mengatakan bahwa “perwakilan Republik Iran untuk PBB mengkonfirmasi adanya negosiasi tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat di Oman.”

Baca juga: Mahmoud Ahmadinejad, Sosok Populis Iran yang Bikin Israel Ketakutan Bakal Gantikan Ebrahim Raisi

Dia menyatakan bahwa “negosiasi ini bukanlah yang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir,” tanpa memberikan rincian pertemuan di masa depan.

Iran adalah anggota terkemuka dari Poros Perlawanan, yang menentang pendudukan dan hegemoni AS di Suriah dan Irak serta pendudukan Israel dan genosida di Palestina di mana Ebrahim Raisi merupakan tokoh vokal yang terus menyerukan perlawanan.

Pada Jumat, situs berita AS, Axios melaporkan bahwa para pejabat AS dan Iran mengadakan pembicaraan tidak langsung di Oman “tentang bagaimana menghindari peningkatan serangan regional.”

Baca juga: Situs Radar Nuklir Disebut Kena Rudal Israel, Menlu Iran: Balasan Kami Berikutnya di Level Maksimum

Kemungkinan perang terbuka antara Iran dan Israel muncul setelah Israel mengebom konsulat Iran di Damaskus, menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk Jenderal IRGC terkemuka Mohammed Zahedi, pada 1 April.

Berita Rekomendasi

Iran membalas dengan meluncurkan serangan drone dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel dua minggu kemudian, yang menunjukkan bahwa Iran dapat menembus pertahanan rudal Israel untuk melancarkan serangan yang lebih besar jika diperlukan di masa depan.

Agresi Israel dan tanggapan Iran menimbulkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Axios mengutip dua sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut yang menyatakan bahwa penasihat utama Presiden AS Joe Biden di Asia Barat, Brett McGurk, dan penjabat utusan AS untuk Iran, Abram Paley, mewakili pihak AS.

Tidak disebutkan siapa yang mewakili pihak Iran.

Axios melaporkan bahwa negosiasi serupa terjadi pada bulan Januari setelah Israel membunuh komandan penting Hamas Saleh al-Arouri di pinggiran kota Beirut.

Perdana Menteri Lebanon menuduh Israel berusaha “menyeret” negaranya ke dalam perang regional.

Tak lama setelah pembunuhan Arouri, ISIS mendapat pujian karena melakukan bom bunuh diri ganda di Iran, menewaskan 95 orang yang memperingati ulang tahun keempat pembunuhan Jenderal IRGC Qassem Soleimani di AS.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas